Saturday 2 March 2019

GOYANGAN NIKMAT TETANGGA

Cerita Mesum – kisahku ini berlangsung pas saya telah beristri dan telah mempunyai anak yg berusia 2 tahun usiaku waktu itu 30 th.. Kami baru geser ke satu komplek perumahan di kota S yg masih tetap begitu baru serta penghuninya juga belum juga demikian banyak terlebih di gang rumahku yg terbagi dalam 13 rumah – baru 2 tempat tinggal yg di tempati yakni rumahku serta tempat tinggal Hans.

Hans juga telah beristri.. namanya Tiara.. tapi umum di panggil Rara. Mereka belum juga miliki anak meskipun telah menikah lebih dari 2 th. Tempat tinggal Hans cuma berjarak 2 tempat tinggal dari rumahku. Nah.. karna tdk ada tetangga yg beda.. kami jadi cepat sekali akrab. Saya serta Hans jadi seperti teman dekat lama.. kebetulan kami seumuran serta hoby kami sama.. catur.

Rara.. yg berusia 26 th sangat dekat dgn istriku.. Ana. Mereka nyaris setiap hari sama-sama sharing mengenai apa sajakah serta masalah sex juga seringkali mereka perbincangkan. Umum mereka terlibat perbincangan di teras depan rumahku bila sore sembari Ana menyuapi Aria.. anak kami.

Mereka sekalipun tdk tahu bila saya seringkali ‘menguping rumpian’ mereka dari kamarku. Saya jadi banyak tahu mengenai kehidupan sex Rara serta suaminya. Dasarnya Rara ‘kurang happy’ masalah masalah ranjang ini dengan Hans.
Baca Juga: Sensasi Ngentot Dengan Mbak Nita Super Sexy

Bukannya Hans ada kelainan.. tapi dia sukanya tembak segera tanpa ada pemanasan dulu.. begitu konservatif tanpa ada macam serta begitu egois. Demikian telah ejakulasi ya telah.. dia tidak perduli dgn istrinya sekali lagi. Hingga Rara begitu tidak sering menjangkau kenikmatan dgn Hans.

Demikian sebaliknya istriku narasi ke Rara bila dia begitu ‘happy’ dgn kehidupan seksnya. Serta memanglah.. meskipun saya bukanlah termasuk juga ‘pejantan kuat’.. tapi saya nyaris senantiasa dapat memberi kenikmatan pada istriku. Mereka sama-sama sharing narasi serta terkadang begitu mendetail jadi. Seringkali Rara dengan terbuka menyebutkan iri pada istriku serta cuma disikapi dgn tawa terkekeh-kekeh oleh Ana.

Muka Rara cukup cantik.. meskipun tdk secantik istriku memanglah.. tapi bodinya benar-benar prima.. padat diisi. Kulitnya yg putih sangat mulus. Serta dalam kenakan pakaian Rara termasuk juga wanita ‘yg berani’ meskipun tetap dalam batas-batas kesopanan.

Seringkali saya dengan tidak sadar menelan ludah kagum pada badan Rara.. diluar tahu istriku sudah pasti. Sayang sekali badan yg sekian mengundang selera tidak sering memperoleh siraman kenikmatan seksual.. seringkali saya berfikiran kotor demikian. Tapi semua masih tetap dapat saya tangkal dgn akal sehatku.

Jum’at petang itu kebetulan saya sendirian dirumah. Ana serta Aria sudah pasti.. paginya pulang ke tempat tinggal orangtuanya di M.. karna hari Minggunya adik bungsunya menikah. Gagasannya Sabtu pagi saya juga akan menyusul ke M.

Kesepian dirumah sendirian.. sesudah mandi saya melangkahkan kaki ke tempat tinggal Hans. Maksud hati menginginkan mengajak dia main catur.. seperti yg seringkali kami kerjakan bila tdk ada aktivitas. Tempat tinggal Hans sepi-sepi saja. Saya nyaris mengurungkan niatku untuk mengetuk pintu.. karna saya fikir mereka tengah pergi. Tapi lamat-lamat saya dengar ada nada TV. Kuketuk pintu sembari menyebut.. “Hans.. Hans..!! ” Sebagian waktu lalu terdengar bunyi gerendel serta pintu terbuka.

Splass..! Saya pernah termangu sepersekian detik.
Di depanku berdiri sesosok wanita cantik tanpa ada make-up dgn rambut yg masih tetap basah tergerai sebahu. Dia kenakan daster batik mini warna hijau tua dgn belahan dada rendah.. tanpa ada lengan yg memperlihatkan pundak serta lengan yg putih serta begitu mulus.

“Eh.. Mas Firman. Masuk Mas.. ” Sapaan ramah Rara menyadarkan saya kalau yg membukakan pintu yaitu Rara.

Benar-benar saya belum juga sempat lihat Rara secantik ini. Umumnya rambutnya senantiasa diikat dgn ikat rambut.. tidak sempat dilewatkan tergerai begini.

“Nnng.. Hans mana Ra..? ”
“Wah, Mas Hans luar kota Mas.. ”
“Tumben Ra dia pekerjaan luar kota. Kapan pulang..? ”
“Iya Mas.. kebetulan ada acara promosi di Y.. jadi dia mesti turut.. hingga Minggu baru pulang. Mas Firman ada butuh ama Mas Hans..? ”
“Enggak kok.. hanya pengin ngajak catur saja. Sekali lagi kesepian nih.. Ana ama Aria ke M.. ”
“Wah jika hanya main catur ama Rara saja Mas.. ”

Sebenarnya waktu itu saya telah menginginkan menampik serta balik kanan pulang ke tempat tinggal. Tapi tak tahu bisikan darimana yg buat saya berani menyebutkan.. “Emang Rara dapat catur..? ”
“Eit.. janganlah mengejek Mas.. agar Rara cewek, belum juga pasti kalah lho ama Mas.. ” kata Rara sembari tersenyum yg menaikkan manis berwajah.

“Ya bolehlah.. saya pengin menjajal Rara.. ” kataku dgn suara agak nakal.
Lagi-lagi Rara tersenyum menjawab godaanku.
Dia buka pintu lebih lebar serta mempersilakan saya duduk di kursi tamu.
“Sebentar ya Mas.. Rara ambillah minuman. Mas susun dahulu caturnya.. ”
Rara melenggang ke ruangan tengah. Saya makin leluasa memerhatikannya dari belakang.

Kain daster yg longgar itu nyatanya tidak dapat sembunyikan lekuk badan Rara yg demikian padat. Goyangan ke-2 puncak pantatnya yg diisi terlihat terang saat Rara mengambil langkah.

Mataku selalu menempel hingga Rara menghilang di pintu dapur. Cepat-cepat saya ambillah catur dari rack pajangan serta saya susun diatas meja tamu. Cocok saat saya usai membuat biji catur.. Rara mengambil langkah sembari membawa baki yg diisi 2 cangkir teh serta sepiring kacang goreng kesukaan saya serta Hans bila sekali lagi main catur.

Saat Rara membungkuk menempatkan baki di meja.. harus belahan dada dasternya terbuka serta membuka dua bukit payudara yg putih serta begitu padat.

Serr.. Saat itu juga darahku berdesir kencang.. nyatanya Rara tdk menggunakan bra..!
Nampaknya Rara tidak sadar bila telah ‘menraktir’ saya dgn panorama yg mengundang selera itu. Dgn lumrah dia duduk di kursi sofa di seberang meja.

“Siapa jalan duluan Mas..? ”
“Rara kan putih.. ya jalan duluan dong.. ” kataku sembari masih tetap berdebar-debar.

Sebagian waktu kami mulai asyik menggerakkan buah catur. Nyatanya memanglah benar.. Rara cukup kuasai permaian ini. Beberapakali langkah Rara buat saya mesti memutar otak. Rara juga tampakya kewalahan dgn langkah-langkahku. Beberapakali dia terlihat memutar otak. Tanpa ada sadar terkadang dia membungkuk diatas meja yg rendah itu dgn ke-2 tangannya bertumpu di tepi meja.

Tempat ini sudah pasti buat belahan dasternya terbuka lebar.. serta ke-2 payudaranya yg aduhai itu jadi makanan empuk ke-2 mataku. Byarrr..!! Konsentrasiku mulai buyar.
Satu-duakali dalam tempat sesuai sama itu Rara mengerling kepadaku serta memergoki saya tengah nikmati buah dadanya.

Tak tahu memanglah dia demikian terbenam dalam berfikir atau memanglah berniat.. dia sekalipun tdk coba tutup dasternya dgn tangannya.. layaknya seperti reaksi seseorang wanita dalam keadaan ini.

Saya makin berani menelusuri sekitaran lokasi dadanya dgn sapuan pandanganku.
Saya benar-benar kagum.. hingga permainan caturku jadi kacau serta dgn gampang dikalahkan oleh Rara.

“Cckk.. cckk.. cckk.. Rara memanglah hebat.. saya ngaku kalah deh.. ”
“Ah basic Mas saja yg ngalah serta tidak serius mainnya. Konsentrasi dong Mas.. ” jawab Rara sembari tersenyum menggoda.
“Ayo main sekali lagi.. Rara belum juga senang nih.. ” Ada sedikit suara genit di nada Rara.

Kami main sekali lagi.. tapi kesempatan ini saya coba lebih konsentrasi.
Permainan jalan lebih seru.. hingga satu waktu saat tengah berfikir.. tanpa ada berniat tanganku menjatuhkan biji catur yg telah ‘mati’ ke lantai.

Dgn mata masih tetap memandang papan catur saya coba ambil biji catur itu dari lantai dgn tangan kananku. Rupa-rupanya Rara juga lakukan hal yg sama.. hingga tanpa ada berniat tangan kami sama-sama bersenggolan di lantai.

Tak tahu siapa yg mengawalinya.. tapi kami sama-sama meremas lembut jari tangan di bagian meja sembari masih tetap duduk di kursi semasing. Saya lihat ke arah Rara.. dia tetap dalam tempat duduk membungkuk tapi matanya terpejam. Jari-jari tangan kirinya masih tetap selalu meremas jari tangan kananku.

Saya menjulurkan kepalaku serta mencium dahi Rara dgn begitu mesra.
Dia sedikit terkejut dgn ‘langkahku’ ini.. tapi cuma sepersekian detik saja.
Matanya masih tetap memejam serta bibirnya yg padat sedikit terbuka serta melenguh perlahan.. “Ooohhh.. ”

Saya tidak menyia-nyiakan peluang ini. Saya kulum lembut bibir Rara dgn bibirku.. dia menyambutnya dgn mengulum balik bibirku sembari tangan kanannya melingkar di belakang leherku.

Kami sama-sama berciuman dgn tempat duduk berseberangan dibatasi oleh meja.
Kulumam bibir Rara ke bibirku beubah jadi lumatan. Bibirku disedot perlahan serta lidahnya mulai menyeberang ke mulutku. Saya juga menyambutnya dgn permainan lidahku.

Terasa tdk nyaman dalam tempat ini.. dgn terpaksa sekali saya bebaskan ciuman Rara.
Saya lalu bangkit berdiri.. jalan mengelilingi meja serta duduk di bagian kiri Rara.
Belum juga sedetik saya duduk Rara telah memeluk saya serta bibirnya yg terlihat jadi lebih sensual kembali melumat ke-2 bibirku. Lidahnya selalu menelusuri semua isi mulutku selama yg dapat dia kerjakan.

Saya juga tidak ingin kalah bereaksi. Mesti saya akui kalau saya belum juga sempat berciuman begini ‘hot’.. bahkan juga dgn istriku meskipun.
Rasa-rasanya seumur hidup kami berciuman begini.. hingga pada akhirnya Rara agak mengendurkan ‘serangannya’.

Peluang itu saya pakai untuk merubah arah seranganku. Saya ciumi bagian kiri leher Rara yg putih tahap merangsang itu. Rintih kegelian yg keluar dari mulut Rara serta aroma sabun yg harum makin memompa semangatku.
Ciumanku saya geser ke belakang telinga Rara.. sembari kadang-kadang menggigit lembut cuping telinganya. Rara makin menggelinjang penuh kegelian bercampur kesenangan.

“Aaaahhhh.. aaaahhhhh.. ” Rintihan perlahan yg keluar dari mulut Rara yg terbuka lebar seolah musik nan merdu di telingaku.

Lengan kananku lalu saya rangkulkan ke leher Rara. Tangan kananku mulai menelusup dibalik dasternya serta merayap perlahan.. menuju puncak buah dada Rara yg samping kanan. Wow.. payudara Rara.. yg sejak dari barusan saya nikmati dgn sapuan mataku.. nyatanya begitu padat. Memiliki bentuk prima.. ukurannya cukup besar karna tanganku tidak dapat mengangkup semuanya.

Jari-jariku mulai menari di sekitaran puting susu Rara yg telah tegak menantang.
Dgn ibu jari serta telunjukku kupelintir lembut puting yg mungil itu. Rara kembali menggelinjang kegelian.. tetapi tanpa ada reaksi penolakan sedikitpun.

Dia melihatkan berwajah ke kiri.. dgn mata yg masih tetap terpejam dia melumat bibirku. Kami kembali berciuman dgn panasnya sembari tanganku selalu bergerilya di payudara kanannya. Reaksi kesenangan Rara dia salurkan lewat ciuman yg makin ganas serta kadang-kadang gigitan lembut di bibirku.

Tangan kiriku saya gerakkan ke paha kiri Rara. Srengg.. Darahku makin mengalir deras saat saya rasakan kelembutan kulit paha mulus Rara. Lambat tetapi tentu.. usapan tanganku saya tujukan makin ke atas mendekati pangkal pahanya.

Saat jariku mulai menyentuh celana dalam Rara di sekitaran bukit kemaluannya.. saya hentikan pergerakanku. Tangan kiriku saya kembali turunkan.. saya usap lembut pahanya dari mulai atas lutut.

Pergerakan ini saya ulang beberapakali sembari tangan kananku masih tetap memelintir puting kanan Rara serta mulut kami masih tetap sama-sama berpagutan. Ciuman Rara makin mengganas.. tandanya dia menginginkan lebih dari pergerakan tangan kiriku.

Saya juga mulai meraba bukit kemaluannya yg masih tetap terbalut celana dalam itu.
Tak tahu cuma perasaanku atau memanglah sekian.. saya rasakan denyut lembut dari alat kemaluan Rara. Dengan jari tengah tangan kiriku.. kutekan perlahan pas di dalam bukit nan empuk itu. Jdudd..! Denyutan itu makin merasa. Saya juga rasakan kehangatan disana.

“Aaahh.. Mas Firman.. aahhh.. iya.. iya.. ” Rara melenguh sembari sedikit meronta serta ke-2 tangannya membuka daster mininya dan turunkan celana dalamnya hingga ke lututnya.

Dan merta mataku dapat memandang leluasa kemaluan Rara. Bukitnya menyembul indah.. bulu-bulunya cukup tidak tipis meskipun tdk panjang.. bergerombol cuma dibagian atas. Diantara ke-2 gundukan daging mulus itu tampak celah sempit yg kentara sekali berwarna merah kecoklatan.

Sedetik dua detik saya pernah terpana dgn panorama indah yg terhampar dimuka mataku ini. Lalu jari-jari tangan kiriku mulai membelai semak-semak yg merasa begitu lembut itu. Benar-benar lembut bulu-bulu Rara.. saya tidak sempat mambaygkan ada bulu pubis selembut ini.. nyaris selembut rambut bayi.

Rara mereaksi belaianku dgn menciumi leher serta telinga kananku. Ke-2 tangannya makin erat memeluk badanku. Tangan kananku daritadi tidak berhenti meremas-remas buah dada Rara yg begitu diisi itu. Jari-jariku mulai menyeka lembut bukit kemaluan Rara yg begitu halus serta lembut.
Perlahan-lahan saya sisipkan jari tengah kiriku di celah sempit itu. Saya rasakan sedikit lembab serta agak berlendir.

Jemari tanganku menyelinap lebih dalam sekali lagi.. hingga kutemukan klitoris Rara yg begitu mungil dgn ujung jariku. Srett.. Dgn pergerakan memutar lembut kuusap benda kecil yg nikmat itu.

“Ahhhh.. iya.. Mas.. Firman.. ahhhh.. ahhhh.. ” rintihnya karena ‘ulah nakal’ jemariku di benda peka badannya.

Jari tengahku saya tekan sedikit lebih kuat ke klitoris Rara.. sembari saya gosokkan naik-turun. Rara meresponsnya dgn buka lebar ke-2 pahanya.. tetapi pergerakannya terhambat celana dalam yg masih tetap bertengger di ke-2 lututnya.

Sesaat saya hentikan gosokan jariku.. saya pakai tangan kiriku untuk turunkan benda yg menghambat pergerakan Rara itu. Rara menolong dgn mengangkat kaki kirinya.. hingga celana dalamnya lepas dari kaki kirinya. Saat ini benda itu cuma menggantung di lutut kanan Rara serta pergerakan Rara telah tidak terhambat sekali lagi.
Dgn leluasa Rara buka lebar ke-2 pahanya.

Dari pojok pandang yg begitu sempit saya masih tetap dapat mengintip bibir kemaluan Rara yg demikian tidak tipis merangsang.. nyaris sama tidak tipis serta sensualnya dgn bibir atas Rara yg masih tetap menciumi leherku.

Jariku saat ini semakin leluasa menelusuri semua kemaluan Rara yg sangatlah licin berlendir. Penuh perasaan kugosok-gosok klitoris Rara dgn lebih kuat.. sembari kadang-kadang menyeka ujung liang kenikmatannya serta saya gesek ke atas ke arah klitorisnya.

Saya tau ini sisi yg begitu peka dari badan wanita.. tidak kecuali wanita molek yg di sampingku ini. Rara menggelinjang makin hebat. “Aaaaaahhhhh.. Mas.. Mas.. ahhhhh.. selalu.. ahhhhh.. ” pintanya sembari merintih. Intensitas gosokanku makin saya tingkatkan. Saya mulai mengorek sisi luar lubang senggama Rara.

“Iya.. ahhh.. iya.. Mas.. Mas.. Mas Firman.. ” Rara telah lupa apa yg mesti dia kerjakan.

Dia cuma tergolek bertumpu di sofa yg empuk itu. Kepalanya terdongak ke belakang.. matanya tertutup rapat. Mulutnya terbuka lebar sembari tidak henti keluarkan erangan penuh kesenangan. Tangannya terkulai lemas di samping badannya.. tidak sekali lagi memelukku.

Tangan kananku juga sudah berhenti ‘bekerja.. ’ karna saya mesti merangkul erat Rara supaya dia tdk turun ke bawah. Daster Rara telah terbuka hingga ke perutnya.. membuka kulit yg begitu putih mulus tidak bercacat. Sesaat celana dalam Rara masih tetap menggantung di lutut kanannya. Pahanya saat ini sudah mengangkang maksimum.

Jariku masih tetap menari-nari di semua sisi luar kemaluan wanita cantik yg makin saya pandang makin indah ini. Berniat saya belum juga menyentuhi sisi dalam liang surganya itu.

Eksesnya.. Rara bereaksi semakin ‘histeris’.. saat ini kepalanya menggeleng-geleng kiri-kanan dgn liarnya. Rambut basahnya yg telah mulai kering tergerai berantakan.. jadi menaikkan keayuan muka Rara.

“Mas.. Mas.. ahhhhh.. enak.. ahhhh tidak tahaaann.. ahhhh.. ”

Hmm.. Rara telah nyaris menjangkau puncak kesenangan birahinya. Fikirku mengkaji.

Jadi lalu dgn lembut saya mulai tusukkan jari tengahku kedalam lubang memekkunya yg saat ini sudah begitu basah. Kusorongkan hingga semua jariku tertelan liang nikmat Rara yg merasa cukup sempit menjepit jariku.

Slebb.. kutarik perlahan-lahan sembari sedikit saya bengkokkan ke atas.. hingga ujung jariku menggesek lembut dinding atas memekku Rara. Pergerakan ini saya kerjakan berkali-kali.. masuk lurus keluar bengkok.. masuk lurus keluar bengkok.. demikian selanjutnya. Sampai.. tidak hingga 10 kali pergerakan ini.. mendadak Badan Rara jadi kaku.. Ke-2 tangannnya mencengkeram erat pinggir sofa. Kepalanya makin mendongak ke belakang. Mulutnya terbuka lebar.

Pergerakanku saya percepat serta saya tekan lebih dalam sekali lagi. “Aaahhhhh.. ” Rara melenguh dalam satu tarikan nafas yg panjang. Badannya sedikit menggigil.

Saya dapat rasakan jari tanganku semakin terjepit kontraksi otot memekku Rara.. serta berbarengan dgn itu.. Srrrr.. srrr.. srrr.. kurasakan kehangatan cairan yg menyiram jariku di lorong liang enaknya berbarengan dgn kedutan-kedutan dinding kemaluan wanita cantik istri tetanggaku ini. Hehe.. Rara sudah menjangkau orgasmenya.

Akan tetapi saya tdk hentikan pergerakan jariku.. cuma sedikit kurangi kecepatannya.
Badan Rara masih tetap menggigil serta menegang. Mulutnya terbuka tapi tidak ada nada yg keluar sepatahpun.. cuma embusan nafas kuat serta pendek-pendek yg dia mengeluarkan lewat mulutnya.

Keadaan sekian berjalan sepanjang sebagian waktu.

Tak lama kemudian lalu badan Rara berangsur melemas.. saya juga perlambat pergerakan jariku hingga pada akhirnya dgn begitu perlahan-lahan kucabut dari liang kesenangan Rara. Kulihat mata Rara masih tetap terpejam rapat.. bibirnya masih tetap sedikit ternganga.

Dgn lembut serta perlahan saya dekatkan bibirku ke mulut Rara. Kucium mesra bibirnya yg begitu sensual itu. Rara juga menyongsong dgn tidak kalah mesranya. Kami berciuman bak sepasang kekasih yg sama-sama jatuh cinta. Agak berlainan dgn ciuman yg menggebu-gebu seperti terlebih dulu.

“Nikmat Ra..? ” Dgn lembut saya berbisik di telinga Rara.
“Mas Firman.. ah.. Rara belum juga sempat rasakan kesenangan seperti barusan.. benar-benar Mas. Mas Firman begitu pinter.. Terima kasih Mas.. Ana benar-benar mujur miliki suami Mas.. ”
“Aku yg mujur Ra.. dapat berikan kenikmatan pada wanita secantik serta semulus anda.. ”
“Ah Mas Firman dapat saja.. Rara jadi malu.. ” katanya tersipu.

Semua peristiwa barusan meskipun merasa begitu lama.. tapi saya tahu sebenarnya tidak lebih dari 5 menit. Oh.. nyatanya Rara wanita yg cepat menjangkau orgasme.. asal tahu bagaimana langkahnya. Benar-benar tolol serta egois Hans bila hingga tdk dapat memuaskan istrinya ini. Fikirku dalam hati.

Rara lalu sadar juga akan keadaannya waktu itu. Dasternya awut-awutan.. kemaluannya masih tetap terbuka lebar serta celana dalamnya tersangkut di lututnya.
Dia selekasnya duduk tegak.. turunkan dasternya.. hingga tutup pangkal pahanya.
Pergerakan yg percuma sebenarnya.. karna saya telah lihat semuanya. Pada akhirnya dia bangkit berdiri.

“Rara ingin bersihkan dahulu Mas.. ”
“Aku turut dong RA.. nanti saya cuciin.. ” saya menggodanya.
“Ihhh Mas Firman genit.. ” Sembari berkata sekian dia menggamit tanganku serta menarikku ke kamarnya.
Saya tau ada kamar mandi kecil disana.. sama sama seperti rumahku.

Hingga di kamar Rara saya berkata.. “Aku copot bajuku dahulu ya Ra.. agar tidak basah”. Rara tdk berkata apa-apa.. namun mendekati saya serta menolong melepas kancing celanaku sesaat saya melepas kaosku.
Saya bebaskan juga celanaku serta saya cuma menggunakan celana dalam saja.

Rara melirik ke arah celana dalamku.. atau lebih persisnya ke arah tonjolan berupa batang yg berada di balik celana dalamku.

Saya maju selangkah serta mengangkat ujung bawah daster Rara hingga ke atas serta Rara mengangkat ke-2 tangannya.. hingga dasternya gampang lepas. Baru saat ini saya dapat lihat dgn terang badan mulus Rara. Benar-benar badan wanita yg prima.. semua demikian indah serta seimbang.. jauh melampaui khayalanku terlebih dulu.

Payudara yg dari barusan cuma saya intip serta raba saat ini terpampang dgn terang dihadapanku. Memiliki bentuk bundar kencang.. cukup besar.. tapi masih tetap seimbang dgn ukuran badan Rara yg seksi itu.

Puting susunya begitu kecil apabila di banding ukuran bukit buah dadanya sendiri.
Warna putingnya coklat agak tua.. benar-benar kontras dgn warna kulit Rara yg demikian putih. Perut Rara benar-benar kecil serta rata.. tidak terlihat sedikitpun timbunan lemak disana.

Pinggulnya benar-benar indah serta pantatnya begitu seksi.. padat serta begitu mulus.
Pahanya begitu mulus serta padat.. betisnya tdk terlalu besar serta pergelangan kakinya begitu kecil. Rupa-rupa Rara sadar bila saya tengah kagum pada badannya.
Dgn agak malu-malu di berkata.. “Mas curang.. Rara telah telanjang tapi Mas belum juga buka celana dalamnya.. ”

Tanpa ada menanti reaksiku.. Rara maju selangkah.. agak membungkuk serta memelorotkan celana dalamku. Saya membantunya dgn mengambil langkah keluar dari celanaku.

Tuink..!! Tongkat kejantananku yg sejak dari barusan telah berdiri tegak segera menyentak seperti mainan badut keluar dari kotaknya. Kami berdua berdiri bertemu sembari bertelanjang bulat sama-sama memandangi.

Tidak tahan saya cuma lihat badan molek Rara.. saya maju.. segera kupeluk erat badan Rara. Ughh.. Kurasakan nikmat saat kulit badanku segera bersentuhan dgn kulit halus badan Rara tanpa ada sehelai benangpun yg menghambat.

“Kamu cantik serta seksi sekali Ra.. ”
“Ah Mas Firman ngeledek saja.. ”
“Bener kok Ra.. ” balasku tulus tapi modus.. hehe..
Sembari berkata sekian saya rangkul Rara lantas saya bimbing masuk ke kamar mandi.

Saya semprotkan sedikit air dgn shower ke kemauluan Rara yg masih tetap berlendir itu. Lalu tangan kananku saya lumuri dgn sabun.. saya peluk Rara dari belakang serta saya sabuni semua kemaluan Rara dgn lembut.

Rupanya Rara sukai dgn apa yg saya kerjakan.. dia merapatkan punggungnya ke badanku.. hingga kemaluanku melekat rapat ke pantatnya. Dgn pergerakan lambat serta teratur saya menggosok-gosok selangkangan Rara dgn sabun. Rara menyeimbanginya dgn menggerakkan pinggulnya selaras dgn pergerakanku.
Gesekan badanku dgn kulit halus mulus Rara seolah membawaku ke puncak surga dunia.

Pada akhirnya usai juga saya menolong Rara membersihkan selangkangannya serta mengeringkan diri dgn handuk. Sembari sama-sama rangkul kami kembali pada kamar serta berbaring bersisian ditempat tidur. Kami sama-sama berpelukan serta berciuman penuh kemesraan. Saya raba semua permukaan badan mulus Rara.. benar-benar halus serta prima. Rara juga beraksi mengelus batang kejantananku yg makin menegang itu.

Saya menginginkan memberi Rara kenikmatan sebanyak-banyaknya malam hari ini. Saya menginginkan Rara rasakan kesenangan yg belum juga sempat dia rasakan terlebih dulu dgn seseorang pria.

Serta saya terasa begitu mujur dapat lakukan itu.. karna dari narasi Rara ke Ana.. saya tahu tidak ada pria beda yg sempat menyentuhnya terkecuali Hans.. serta saat ini saya.

Badan telanjang Rara saya kemampuanngkan.. lalu saya turun mendekati kakinya. Saya mulai menciumi betisnya.. perlahan-lahan ke atas ke pahanya yg mulus.
Saya nikmati benar tiap-tiap inci kulit paha mulus serta halusnya dgn sapuan bibir serta lidahku.

Pada akhirnya mulutku mulai mendekati pangkal pahanya. “Ahhhhh Mas Firman.. ah.. janganlah.. kelak Rara tidak tahan sekali lagi.. ahh.. ” Meskipun mulutnya berkata ‘jangan’ tetapi Rara malah buka ke-2 pahanya makin lebar.. seolah menyongsong baik serangan mulutku itu.

“Nikmati saja Ra.. saya juga akan memberi apa yg tdk sempat diberi Hans kepadamu.. ”

Saya melanjutkan jilatan serta ciumanku ke daerah selangkangan Rara yg telah menganga lebar. Saya saksikan terang bibir memekkunya yg demikian tidak tipis serta sensual. Perlahan-lahan saya katupkan ke-2 bibirku ke bibir bawah Rara.

Sembari ‘berciuman’ saya julurkan lidahku mengorek ujung liang senggama Rara yg merangsang serta wangi itu. “Ahhhh.. Mas Firman.. aaaaahhh.. please.. please.. ” Demikian mudahnya kalimat Rara beralih dari ‘jangan’ jadi ‘please.. ’

Bibirku saya geser sedikit ke atas.. hingga menyentuh klitorisnya yg berwarna pink itu. Perlahan-lahan saya julurkan lidahku serta saya menjilatinya berulang-kali. Saat ini Rara bereaksi pas seperti yg saya sangka. Dia buka selangkangannya makin lebar serta menekuk lututnya dan mengangkat pantatnya.

Saya selekasnya memegang pantatnya sembari meremas-remasnya. Lidahku makin leluasa menari di klitoris Rara.

“Aaaaaahhhhhh.. enak Mas.. enak.. ahhhh.. iya.. ahhhh ahhhhh.. ” Cuma itu yg keluar dari mulut Rara melukiskan apa yg tengah dia rasakan sekarang ini.

Saya makin tingkatkan aktivitas mulutku.. saya katupkan ke-2 bibirku ke klitoris Rara yg demikian mungil. Kusedot lambat-lambat benda sebesar kacang hijau itu dgn cerucupan keras.

“Maaaaasss.. tidak tahaaaan.. ahhhhh.. Maassss.. ”

Dari pengalamanku barusan memasturbasi Rara dgn jari.. saya tahu pertahanan Rara tinggal setipis kertas. Lantas saya ganti taktikku. Saya bebaskan tangan kananku dari pantat Rara.. lalu jari tengahku kembali beraksi menggosok-gosok klitorisnya.

Lidahku saya julurkan mengorek semua lubang kesenangan Rara sejauh yg saya dapat. Serta nyatanya.. benar-benar mengagumkan tanggapan Rara. Badannya menegang.. buat pantat serta selangkangannya makin terangkat.. ke-2 tangannya mencengkeram kain sprei.

“Aaaahhhhh.. maaaassss.. ” erangnya terlepas.. dengan dorongan pinggulnya ke atas.. Srrr.. srrr.. srrrr..!
Berbarengan dgn erangan Rara saya rasakan ada cairan hangat serta agak asin yg keluar dari liang memekkunya serta segera membasahi lidahku. Kujulurkan lidahku makin dalam serta makin banyak cairan yg dapat saya rasakan.

Mendadak Rara ‘memberontak.. ’ selekasnya menarikku untuk mendekatinya. Tangan kananku dia pegang serta sentuhkan ke kemaluannya. Sembari matanya masih tetap terpejam.. dia memelukku serta segera mencium bibirku yg masih tetap berlepotan dgn lendir kenikmatannya.

Saya tahu apa yg dia ingin. Kubiarkan bibir serta lidahnya menari di mulutku menyapu semuanya sisa lendir yg berada di sana. Jari tanganku kembali kubenamkan ke liang memekkunya serta saya gerakkan masuk-keluar dgn cepat. Badan Rara kembali menggigil.. memekkunya keluarkan cairan sekali lagi. Rupanya itu yaitu sisa orgasmenya baru saja.

Kami masih tetap berciuman hingga badan Rara mulai melemas. Perlahan-lahan kuangkat tangan kananku dari selangkangannya.. kupeluk dia dgn lembut. Bibirku perlahan-lahan saya bebaskan dari cengkeraman mulut Rara.

Badan Rara tergolek lemas.. seolah tanpa ada tulang. Matanya sedikit terbuka memandang mesra ke arahku. Bibirnya sedikit menyungging senyum penuh kenikmatan.

“Mas.. itu barusan mengagumkan Mas.. Rara belum juga sempat digituin.. Mas Firman hebat.. terima kasih Mas.. Rara hutang banyak ama Mas Firman.. ” katanya dgn nada sedikit serak tetapi penuh kenikmatan.

“Ra.. saya sangat suka kok dapat buat Rara senang sesuai sama itu.. ”
Sembari saya kecup lembut keningnya. Mata Rara berbinar penuh rasa terimakasih. Saya rasakan kesenangan bathin yg mengagumkan waktu itu.

Kami berbaring kemampuanng bersebelahan untuk sebagian waktu. Kemaluanku masih tetap tegang berdiri.. tapi saya tdk pedulikan karna kelak pastinya akan bisa giliran juga.

Tak lama kemudian Rara bangkit dari tempat tidur serta jalan ke kamar mandi. Kesempatan ini kubiarkan dia bersihkan dianya. Saya tetaplah berbaring sembari mengenangkan keindahan yg baru kualami baru saja barusan.

Tidak berapakah lama Rara telah kembali serta dia segera berbaring di sampingku.
Matanya memandang lekat ke kemaluanku seolah dia baru sadar ada benda itu disana.

“Mas Firman pengin diapain..? ” Rara ajukan pertanyaan manja.
“Terserah anda Ra.. umumnya ama Hans bagaimana dong..? ” Saya cobalah memancingnya.
“Biasa.. ya segera dimasukin saja Mas. Rara tidak sering senang ama dia.. ” katanya tanpa ada tedeng aling-aling sekali lagi.
“Oh.. selalu Rara penginnya bagaimana..? ”
“Ya.. seperti ama Mas Firman barusan.. Rara senang banget.. Rara pengin cium miliki Mas Firman bisa tidak..? ”
“Emang Rara belum juga sempat..? ”
“Belum Mas.. ” agak jengah dia menjawab.. “Mas Hans tidak sempat ingin.. ”
“Ya silahkan bila Rara ingin.. ” ujarku sekali lagi.

Tanpa ada menanti komando Rara selekasnya merangkak mengarahkan kepalanya mendekati selangkanganku. Dia pegang batang kemaluanku.. dia mencermati dari dekat sembari sedikit lakukan pergerakan mengocok. Begitu kaku serta canggung memanglah kurasa.

“Ayo Ra.. saya tidak apa-apa kok. Bila Rara sukai.. lakukan apa yg Rara ingin.. ”

Dgn penuh kesangsian Rara mendekatkan mulutnya ke kepala kemaluanku. Pelan-pelan dia buka bibirnya serta memasukkan helm kemaluanku kedalam mulutnya. Cuma hingga hanya leher lalu dia sedot perlahan-lahan. Dia tetaplah lakukan itu untuk sebagian waktu tanpa ada perubahan. Sudah pasti saya tdk dapat rasakan sensasi yg semestinya. Rupanya dia betul-betul belum juga sempat lakukan oral ke penis lelaki.

Jadi dgn lembut saya pegang tangan kiri Rara. Saya genggam jemarinya yg lentik serta saya tarik mendekat ke mulutku. Saya pegang telunjuknya lalu saya masukan kedalam mulutku. Saya gerakkan masuk-keluar dgn lambat.. sembari kadang-kadang saya jilat dgn lidahku waktu jari lentiknya tetap dalam mulutku.

Rara selekasnya memahami kalau saya tengah ‘memberi bimbingan’ bagaimana semestinya yg dia kerjakan. Tanpa ada sangsi dia mempraktikkan apa yg taku kulakukan pada jarinya. Batang kemaluanku dimasukkan kedalam mulutnya.. lalu kepalanya diangguk-anggukkan.. hingga senjataku tergores keluar-masuk mulutnya yg sensual itu. Meskipun masih tetap agak canggung tapi saya mulai dapat rasakan ‘pelayanan’ yg diberi Rara kepadaku.

Makin lama dia makin tenang serta tdk kaku sekali lagi. Terkadang dia mainkan lidahnya di sekitar kepala kemaluanku dalam mulutnya. Wow.. dalam waktu relatif cepat Rara telah mulai pakar dalam oral seks.

Kelihatannya Rara sendiri mulai dapat rasakan sensasi dari apa yg dia kerjakan dgn mulut serta lidahnya. Dia mulai berani bereksperiman. Terkadang dia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya.. menciumi batangnya lalu memasukkannya kembali. Kadang-kadang dia cuma menghisap kepalanya sembari mengocok batang kemaluanku. Saya mulai rasakan rangsangan serta turut nikmati permainan mulut Rara.

“Gimana Ra rasa-rasanya..? ”
“Mas.. Rara rasakan rangsangan yg mengagumkan.. Penisnya Mas enak.. Rara sukai.. ”

Saya bangkit berdiri diatas kasur sembari bertumpu pada dinding kepala ranjang. Rara juga spertinya segera tahu mesti bagaimana. Dia lalu duduk bersimpuh dihadapanku serta kembali menghisap kemaluanku. Kepalanya tetaplah digerakkan maju-mundur.

Serta saat ini dia temukan langkah baru. Dia menjepit batang kemaluanku diantara ke-2 bibirnya yg terkatup. Lalu dia mengangguk-anggukkan kepalanya. Wow.. benar-benar Rara cepat belajar dalam soal beginian. Batang serta kepala kemaluanku dia gesek dgn bibir tebalnya yg terkatup.

Saya menolong dia dgn menggerakkan pantatku maju-mundur. “Ohhh Ra.. mulutmu enak sekali.. selalu Ra.. ”
“Mas Firman sukai..? Ana seringkali ya giniin Mas Firman..? ”
“Iya Ra.. tapi saya lebih sukai anda.. bibirmu seksi sekali.. ooohhh Ra.. Ana juga sukai.. isep bolaku serta jilati semua Ra.. ohhh.. ”

Rara rupanya tidak mau kalah.. dia selekasnya melepas batang kemaluanku dari mulutnya serta mulai menjilati serta menghisap bola kembarku. Tangannya sembari mengocok batang kelakianku. Oh benar-benar nikmat. Saya belai rambut Rara serta saya usap kepalanya.

Rara sukai sekali serta dia masih tetap selalu menggeraygi semua selangkanganku dgn lidahnya. Brrr..! Rasa-rasanya benar-benar nikmat.

Lalu kami bertukar tempat. Saya kembali berbaring kemampuanng.. serta Rara saya minta merangkak di atasku dgn tempat kepala terbalik. Kami di tempat 69 serta ini yaitu salahsatu favoritku.

Rara saat ini telah cukup mahir dalam oral seks. Dia selekasnya mengulum batang kemaluanku.. saya juga mulai menjilati memekkunya. Dengan tempat ini liang kesenangan Rara begitu terbuka dihadapanku serta saya lebih leluasa nikmati dgn bibir serta lidahku.

Saya jilat serta isap klitoris Rara yg telah menantang serta jariku mengorek liang senggamanya. Kadang-kadang saya ciumi bibir memekkunya yg demikian merangsang. Rara juga tidak ingin kalah.. dia lakukan semua langkah yg dia tau pada tongkat kejantananku. Dia mainkan gunakan lidah.. dia kocok sembari dia isap.. dia mainkan kepala kemaluanku mengelilingi ke-2 bibirnya. Benar-benar sangat nikmat.

Tidak sangat lama saya mulai rasakan kalau Rara telah tdk dapat menahan sekali lagi. Pantatnya mulai bergoyang limbung kegelian.. tetapi saya menjilati selalu klitorisnya sembari jariku menusuk-nusuk liang kenikmatannya.

Sampai sebagian waktu berselang pada akhirnya Rara hingga juga di puncak enaknya.. sekali lagi..! Badannya menegang.. pergerakan anggukan kepalanya sembari menghisap kemaluanku makin menggila. Kurasakan badannya yg gemetaran.. tapi dia tetaplah tidak ikhlas melepas kemaluanku dari mulutnya.

Saya makin giat mencium klitorisnya serta mengorek memekkunya dgn jariku. Badan Rara mendadak mematung serta kurasakan cairan hangat meleleh keluar dari liang senggamanya. Saya segera tutup lubang memekku Rara dgn mulutku serta membiarkan cairan kenikmatannya membasahi lidahku. Rasa-rasanya asin.. tapi sekalipun tdk amis.. hingga saya tidak sangsi menelan cairan itu hingga kandas.

Lalu perlahan-lahan saya mulai sekali lagi menciumi serta menjilati semua permukaan memekku Rara. Otot Rara telah agak mengendur juga. Dia mulai sekali lagi lakukan semua uji coba dgn mulut serta lidahnya ke kemaluanku.

Kami mulai sekali lagi dari pertama. Perlahan-lahan tetapi tentu.. Rara mulai mendaki sekali lagi puncak kesenangan birahinya. Saya tangkupkan ke-2 tanganku ke bukit pantat Rara serta mulai membelai serta meremas lembut. Rara menanggapinya dgn sedotan panjang di kemaluanku. Lidahku kembali menelusuri semua penjuru selangkangan Rara.

Sebagian waktu lalu saya mulai rasakan badan Rara kembali gemetaran. Saya cium bibir bawahnya serta saya sorongkan lidahku sedalam mungkin saja kedalam guanya yg merangsang. Saya juga mulai terasa bila pertahananku mulai goyah serta bendunganku juga akan selekasnya ambrol.

Rara percepat pergerakan kepalanya serta akupun menghisap semakin kuat memekkunya. Saya telah tidak kuat menahan ‘amarah’ spermaku serta.. Crotts.. crotts.. crotts..! Lahar hangat spermaku menyembur didalam mulut Rara. Untuk sedetik Rara agak kaget tapi dia cepat tanggap. Dia selekasnya percepat pergerakan kepalanya sembari menelan semua air maniku.

Crotts.. crotts..! Sisa maniku kembali menyembur serta kesempatan ini Rara menyambutnya dgn isapan kuat di kemaluanku.. seolah menginginkan menyedot apa yg masih tetap tersisa didalam sana. Erghhh.. Akhh..! Kurasakan nikmat yg mengagumkan.

Ekspresi kesenangan ini saya lampiaskan dgn makin hilang ingatan menjilati serta menyedot memekku Rara. Rupanya Rara juga telah nyaris menjangkau klimaksnya. Belaian lidahku di mulut memekkunya buat puncak itu makin cepat terwujud.

Pada akhirnya lagi badan Rara menegang serta cairan hangat kembali meleleh dari kawahnya. Lidahku kembali terima siraman lendir kesenangan itu yg selekasnya saya telan. Sebagian waktu lalu.. dgn malas Rara bangkit serta berbaring kemampuanng di sampingku. Kemaluanku.. meskipun masih tetap berdiri.. tapi telah tdk setegak barusan. Rara memelukku dgn manja serta kami berciuman dgn mesra.

“Gimana, Ra..? Senang..? Sorry ya.. barusan saya tidak tahan keluar di mulut anda.. ” bisikku mesra di telinganya.
“Rara senang sekali Mas.. hingga duakali gitu lho.. Rara sukai sperma Mas Firman.. asin-asin bagaimana gitu. Kapan-kapan bisa minta sekali lagi dong Mas.. ” Rara mulai keluar kenesnya.

“Boleh saja Ra.. asal disisain buat Ana.. hehehe.. ” balasku sambil mengelus payudara sekalnya.
Rara mencubit genit lenganku. “Iihhh.. Mas Firman.. paling dapat deh.. memang Mas seringkali style gituan dgn Ana..? ”
Saya tahu Ana juga seringkali menceritakan masalah aktivitas sex kami ke Rara.. jadi saya percaya Rara sudah mengetahui juga.

“Enggaklah.. ini baru pertama dgn anda Ra.. ”
“Ah Mas bohong.. Ana kan seringkali narasi ke Rara.. tuturnya Mas Firman pinter ngeseks. Maka dari itu diam-diam Rara pengin main ama Mas.. ”
“Udah kesampaian kan hasratmu Ra.. ”
“Iya sich.. tapi Mas janganlah geram ya.. Rara seringkali baygin kita main bertiga dgn Ana.. Mas ingin tidak..? ”

Kaget juga kau mendengar hasrat Rara ini. Jujur saja saya juga seringkali berfantasi memikirkan alangkah enaknya bercinta dgn Ana serta Rara sekalian. Tapi sudah pasti saya tidak sempat berani ngomong dgn Ana. Dapat pecah Perang Dunia III.. lagipula itu kan cuma fantasi liar saja.

“Mau sich Ra.. tapi kan tidak mungkin saja.. Ana tentu geram besar.. ”
“Iya ya.. Ana kan orangnya agak alim.. ”

Sebagian waktu kami selalu terlibat perbincangan beberapa hal sekian hingga kurang lebih 10 menit. Sampai sebagian waktu lalu dgn malas kami ke kamar mandi untuk bersihkan diri.

Di kamar mandi kami sama-sama menyabuni serta sama-sama bersihkan badan kami.
Saya jadi makin kagum pada badan Rara. Tidak ada segumpal lemakpun di badannya serta semua padat diisi.

Sesudah mengeringkan diri kami kembali pada atas ranjang serta berpelukan mesra.
Sembari sama-sama berciuman saya mulai menggeraygi badan molek Rara. Tidak bosan-bosannya saya meremas serta menyeka buah dadanya yg begitu fresh itu.

Perlahan-lahan saya mulai menghujani leher serta pundak Rara dgn ciumanku. Tidak hingga di situ saja.. mulutku mulai saya tujukan ke dada Rara. Buah dadanya yg tegak mulai saya cium serta saya gigit-gigit lembut. Rara begitu suka pada apa yg saya kerjakan. “Ahhhh.. iya Mas.. di situ Mas.. ahhhhh Rara terangsang Mas.. ” Lidahku menjilati puting susunya yg mungil serta keras itu.

Rara makin menggelinjang. Tangannya menyelinap ke bawah ke selangkanganku. Dipegangnya batang kemaluanku yg masih tetap agak lemas. Dia permainkan kemaluanku dgn jari-jarinya yg lentik. Harus burungku mulai hidup kembali. Rara dgn lembut mengocok tongkat kelelakianku penuh perasaan.

Sembari masih tetap mengulum putingnya.. tangan kananku kembali bergerilya di daerah kemaluan Rara. Jariku saya rapatkan serta saya tekan bukit kemaluan Rara sambil saya gerakkan memutar. Dia juga menimpali dgn menggoyangkan pantatnya dgn pergerakan memutar yg selaras.

“Mas.. aaahhhh Mas.. enak Mas.. ahhh selalu.. iya.. ” Sembari mendesah dia menarik pantatku mendekat ke kepalanya. Pada akhirnya saya sangat terpaksa melepas isapanku di putingnya serta duduk berlutut di sisinya.

Rara selalu menghimpit pantatku hingga pada akhirnya mulutnya menjangkau batang kemaluanku yg telah tegak menantang. Tangan kiriku saya letakkan di belakang kepalanya untuk menyokong kepalanya yg agak terangkat. Kemaluanku kembali dia kulum serta jilati.

“Oooh Ra.. enak Ra.. saya sukai Ra.. ” Saya juga menggerakkan pantatku maju-mundur.

Rara buka lebar mulutnya serta menjulurkan lidahnya.. hingga batang kemaluanku meluncur masuk keluar mulutnya tergores-gesek lidahnya. Benar-benar mengagumkan apa yg saya rasakan waktu itu.

Disamping itu tangan kananku selalu menghimpit serta memutar bukit memekku Rara.
Terkadang jariku saya selipkan ke celah sempit diantara ke-2 bukit itu serta menyeka klitoris Rara.

“Ahhh Mas.. Rara tidak tahan Mas.. ahhhhh.. iya.. aaahhhh.. ”

Saya selekasnya merubah tempat. Ke-2 tangan Rara saya tempatkan di belakang lututnya serta buka ke-2 lututnya. Kuangkat pahanya.. hingga liang memekkunya menganga menghadap ke atas. Rara menahan dgn ke-2 tangan di belakang lututnya.

Saya duduk bersimpuh dihadapan lubang kemaluan Rara. Kemaluanku saya tujukan ke lubang yg telah menganga itu. Clebb..! Kutusukkan kepala kemaluanku ke mulut lubang serta saya tahan disana. Lalu.. srtt.. srtt.. dgn tangan kananku saya gerakkan kemaluanku melingkari mulut liang senggama Rara.

“Maassss.. ahhhhh.. tidak tahan.. mari.. ahhhhhh.. ” rintihnya erotis..

Berniat saya tdk ingin sangat cepat menusukkan batang kejantananku ke gua kesenangan Rara. Perlahan-lahan kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke klitoris Rara. Mengakibatkan dia makin menggelinjang menahan nikmat.

Tidak lama.. pada akhirnya.. srrr.. srrr.. srrr.. tanggul Rara bobol juga. Tidak heran.. dgn gosokan jari saja dia barusan dapat menjangkau orgasme.. terlebih ini dgn kepala kemaluanku.. pasti rangsangannya lebih dahsyat.

“Aaahhh.. ahhhh.. Masss.. ” Rintihan itu sekalian menandai melelehnya cairan bening dari liang memekkunya. Rara kembali alami puncak orgasme cuma dgn gosokan di klitorisnya.

Blessepp..! Kesempatan ini saya masukan batang kemaluanku semuanya kedalam gua kenikmatannya. Lalu saya berbaring telungkup diatas badan molek Rara sembari menumpukan berat tubuhku di ke-2 sikuku.

Kucium lembut mulutnya yg masih tetap terbuka sedikit. Rara membalas ciumanku serta mengulum bibirku. Saya biarlah senjataku tenggelam dalam lendir kehangatannya.

Di telinganya saya bisikkan.. “Ra.. nikmat ya.. ”
“Oh Mas.. Rara hingga tidak tahan.. nikmat Mas.. ” sahutnya mendesiskan nikmat.

Setelah itu dgn perlahan-lahan serta pergerakan yg begitu lembut saya mulai memompa batang kemaluanku kedalam liang senggama Rara yg saat ini telah basah kuyup. Saya tahu Rara tentu dapat orgasme sekali lagi.. serta kesempatan ini saya menginginkan rasakan semprotan lumpur panas di batang kemaluanku.

“Ayo Ra.. nikmati sekali lagi.. janganlah ditahan.. saya juga akan bebrapa perlahan.. ” bisikku mesra.. memancing gairahnya kembali bangkit.
“Ahhhh.. iya Mas.. Rara pengin sekali lagi.. ahhhhh.. ” balasnya dibarengi lenguhan serta erangan nikmat.

Masih tetap dgn begitu perlahan saya pompa selalu tongkat kelakianku ke liang memekku Rara yg nyatanya masih tetap sempit untuk ukuran wanita yg telah menikah 2 th. Buah dada Rara yg menyembul tegak menggesek-gesek dadaku saat saya turun-naik. Benar-benar sensasi yg mengagumkan. Berniat saya gesekkan dadaku ke payudaranya.

“Aahh.. aahh.. aahhh.. ahhhhhhh.. iya.. ahhhhh.. Rara terangsang sekali lagi Mas.. iyahh.. hhh.. ”

Kesempatan ini saya pompa sedikit lebih kuat serta cepat. Rara menanggapinya dgn memutar pantatnya.. hingga kemaluanku rasa-rasanya seperti diperas-peras dalam liang memekkunya. Pergerakan Rara makin liar.. Tangannya telah tdk sekali lagi menahan lutut tapi memegang pantatku serta menekannya dgn keras ke badannya.

“Aaaaahhhhhh.. Mas.. aaaahhhhhhh..! ”

Jadi makin kencang serta dalam kupompa pantatku menggasak.. menggesekkan batang kemaluanku di liang nikmat wanita cantik yg tengah megap-megap dibawah tindihan badanku ini. Tampak mata Rara telah terpejam rapat.. kepalanya menggeleng-geleng liar ke kiri ke kanan.. seperti yg dia kerjakan di sofa barusan.

Pergerakannya makin ganas serta.. “Aahhhh..!! ” Dia melenguh panjang sembari menegangkan semua otot di badannya. Kemarin.. Jleghh..!! Kutekan sedalam-dalamnya kemaluanku ke lubang senggamanya. Serr.. serr.. serr..! Terang kurasakan aliran hangat di sekujur batang kemaluanku.

Badan Rara masih tetap terbujur kaku dibawah tindihanku. Kuhentikan sesaat semua pergerakanku sembari selalu menghimpit liang memekkunya dgn kemaluanku. Sebagian waktu kelihatannya saat berhenti. Tdk ada nada.. tdk ada pergerakan dari kami berdua. Saya berikan peluang pada Rara untuk nikmati klimaks yg baru saja dia peroleh.

Sebagian waktu berselang kemelut badan Rara mulai mengendur. Tangannya membelai lembut kepalaku. Bibirnya mencari bibirku untuk dihadiahi ciuman yg begitu lembut serta panjang.

“Mas.. Rara benar-benar nikmat.. Mas Firman jago deh.. Mas belum juga keluar ya..? ” Tanyanya sama bisikan.
“Jangan fikirkan saya Ra.. yg perlu Rara dapat nikmati kenikmatan.. ” balasku juga.

Sesudah kurasa kemelut badannya sudah mengendur.. lalu dgn lambat saya mulai memompa kemaluanku di liang memekkunya sekali lagi. Auhhh.. Begitu kurasakan liang senggama Rara merasa begitu licin serta agak sedikit longgar. Sepanjang sebagian waktu saya selalu memompa lambat-lambat.. lantas makin kutambah.. kecepatan tengah..

“Aaaahhhhhh.. iya.. iya.. Mas.. Rara ingin sekali lagi.. iya.. ahhhh.. ”

Rara kembali memutar pantatnya menemani irama pompaanku. Dia mulai mendesah-desah penuh kesenangan. Plopp..! Kucabut batang kemaluanku dari memekku Rara. Lalu saya berbaring kemampuanng di sampingnya.

“Kamu diatas Ra.. ” ujarku berikan arahan. Rara selekasnya berjongkok diatas selangkanganku..

Saya tujukan kepala kemaluanku ke lubangnya. Rara lalu duduk diatas badanku serta bertumpu pada ke-2 lututnya.

Slebb.. Jlebb..! “Nghhh.. masshhh.. ” rintihnya penuh nikmat saat batang kemaluanku kembali menelusup.. membelah bibir kemaluannya.

Selang beberapa saat pantatnya mulai bergerak maju-mundur.
“Ayo Ra.. anda saat ini yg atur.. ohhh iya nikmat Ra.. ” erangku tidak kalah nikmat karena gesekan padat batang kemaluanku di belahan memekkunya.

Rara makin semangat memaju-mundurkan pantatnya. Ke-2 payudaranya berguncang indah dihadapanku. Dengan refleks ke-2 tanganku meremas bukit daging yg mulus itu. Tangan Rara dia tempatkan di belakang pantatnya.. hingga badannya agak meliuk ke belakang buat dadanya makin membusung.

“Ohhh Ra.. susumu seksi sekali.. selalu Ra.. ohhhh.. lebih keras Ra.. ” kataku berikan semangat.
“Aaaaahhhh Mas.. Rara telah ingin hingga sekali lagi.. ahhhhh ahhhhhh Mas.. ” balasnya semakin ramai.
“Ayo Ra.. selalu Ra.. cepat.. ohhhhh iya.. iya Ra.. memekmu enak sekali.. ”
“Mas.. ahhhh.. Rara tidak tahan.. puasi Rara sekali lagi mas.. ahhhh.. ”

Pergerakan pantat Rara makin cepat serta makin cepat. Disamping itu saya juga terasa nikmat saat kemaluanku tergores-gesek dinding memekku Rara yg sempit serta licin itu. Dgn sekuat tenaga saya coba menahan supaya saya tdk ejakulasi. Pertahananku makin rapuh.

“Ra.. oooohhhh Ra.. saya tidak tahan.. ohhh Ra.. enak.. enak.. ”
“Ahhhh.. mari.. Mas.. Rara juga telah tidak tahan.. saat ini mas.. ahhh saat ini..! ”

Pas pada detik itu bendunganku ambrol.. tidak dapat menahan terjangan spermaku yg menyemprot kuat.

“Oooooooohhhhhhh Ra..! ” Crotts.. crotts crotts..!
Pejuhku muncrat didalam liang enaknya yg juga tengah berdenyut-denyut.. seakan menginginkan menyedot cairah hangat yg membanjirinya.
“Aaahhhhhh Mas.. ahhhhhhhhhhh..!! ” Pekiknya melepas nikmat tak tahu untuk keberapakalinya malam hari ini.

Oughh.. Kami menjangkau puncak kesenangan bersama.
Kemaluanku yg tenggelam di liang memekkunya merasa hangat.. serta saya percaya Rara juga rasakan hal yg sama didalam memekkunya.
Rara masih tetap duduk diatas badanku.. tapi telah tubuhnya terkaku.. tidak bergerak.
Memekkunya dia hujamkan terhenyak dalam.. melahap semua batang kemaluanku di kerapatannya.

“Oooohhh Ra.. sangat nikmat.. terima kasih Ra.. anda pinter buat saya senang.. ” ujarku memujinya.

Kugapai badan Rara serta kutarik menelungkup diatas badanku. Buah dadanya yg masih tetap keras menekan dadaku. Saya ciumin semua berwajah yg mulai ditetesi keringat.

“Mas.. ahhhhh.. Rara benar-benar senang Mas.. ” balasnya sama erangan serta bisikan mesra.

Lalu kami berbaring sembari berpelukan. Badan kami mulai merasa capek.. tapi bathin kami begitu senang. Hari telah beranjak malam. Diselingi makan malam berdua.. kami memadu kasih beberapakali sekali lagi. Atau lebih persisnya Rara alami orgasme beberapakali sekali lagi.. sedang saya cuma lagi ejakulasi .Semua style kami cobalah.. bahkan juga  saya pernah ‘membimbing’ Rara untuk memuaskan dianya dgn jari-jarinya yg lentik itu.

Saya benar-benar senang serta suka dapat buat wanita secantik Rara dapat menjangkau sekiankali orgasme. Tidak merasa jarum jam selalu berubah serta jam 1/2 sebelas malam saya meninggalkan tempat tinggal Rara. Sebenarnya Rara memohon saya dapat menginap temani dia.. namun saya ingat esok harinya saya masih tetap mesti menyetir lebih dari 4 jam ke kota M menyusul istri serta anakku terkasih.

GOYANGAN NIKMAT SEMAK SEMAK

Cerita Mesum – cerita ini bermula ketika sedang jalan jalan tak sengaja melihat seorang pejar SMA yang cantik dan seksi itu, kelihatanya dia masih perawan, dalam hatu aku harus bisa sex dengan nya. Penasaran ? lanjutttt.

Saat pulang dijalan yg biasanya dia lalui tiba tiba ada sepasang tangan yg kekar memaksa dan menarik Sonya dari belakang kemudian gadis yg berjilbab cantik itu diseret ke dalam perkebunan karet yg sepi, dia sempat memberontak tapi apa ada kekuatan gadis berjilbab itu hanyalah seberapa kecil dari pria kekar itu.
Kisah kelam yg di alami Matha gadis berjilbab itu dimulai dia diseret sampai menuju gubug yg nampaknya tempat itu sebagai istrihat petani sekitar, tapi saat itu memang sepi karena waktu sudah menunjukan malam hari, Dijungkalkannya tubuh Sonya ke atas matras yg ada didalam ruangan gubuk itu seraya melucuti pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat. Nampak kemaluan pria bertopeng itu mengacung tegak sepertinya ia sudah tidak sabar lagi memperkosa siswi SMK berjilbab itu.

“Ough ohh.. ohh.. ternyata enak sekali memekmu ini sayg.. Ohh.. ohh.. sempit sekali sihh..? masih peret nihh Uhh.. Ohh Ouh”, seloroh itu diantara tarian maksiatnya menikmati kehangatan daging belia korbannya ini. “Ahh! ahh! aduhh! perih Pak.. Oh.. oh.. jangan keras-keras.. uhh..ahh”, pinta Sonya itu akhirnya. “Enak sayg?! Hah?! Bagaimana sekarang?! Masih sakit yach?! aduh kasihan.. tahan sebentar yahh manisku? Ohh.. ohh.. Ouh..”, balas lelaki itu yg asyik menggenjot vag1na milik siswi berjilbab itu. “Sshh.. ahh sshh.. ohh.. pelan-pelan Ppakk.. ahh.. ahh.. ahh”, pintanya di sela-sela tubuhnya yg terhentak- hentak tanpa perlawanan lagi.
Sonya yg terlentang diatas matras nampak panik seraya menjerit ia berusaha kabur. Namun apadaya sebuah pukulan keras mendarat telak diperutnya. ?Akkhh??, pekiknya tertahan menahan sakit sambil terjerembab diatas matras. Tubuhnya terbaring melengkung dgn tangannya memegangi perutnya yg ditonjok tadi. Belum sempat hilang rasa sakit pukulan diperutnya tadi tiba-tiba pria bertopeng yg telah telanjang bulat itu menyingkap rok abu-abu panjang seragam sekolahnya keatas sampai sebatas pinggang.

Nampak sepasang paha dan betis mulus miliknya dihiasi sepasang sepatu kulit serta kaus kaki putih panjang. “Ampun pak tolong jangan perkosa saya”, pinta Sonya memelas. Pria bertopeng itu tidak menghiraukannya malah menampar wajah cantiknya hingga siswi berjilbab itu tidak mampu berkata apa-apa lagi selain menjerit tertahan sambil menangis tersedu-sedu.Tangan kasar pria itu mulai melucuti celana dalam Sonya.

Belahan vag1na yg nampak ditumbuhi bulu-bulu halus miliknya kelihatan mengundang selera pria itu. Diraba-rabanya vag1na dara berjilbab yg masih mengenakan seragam sekolah namun rok abu-abu panjangnya yg sudah tersingkap itu dgn tangan kanannya sembari terkadang jari tengahnya masuk menusuk-nusuk kedalam. Gadis berjilbab itu menggelinjang seraya kedua tangannya mencengkeram erat pinggiran matras.
Seumur hidupnya belum pernah ia merasakan perlakuan seperti ini. Dalam hati Sonya hanya bisa menjerit seraya mengutuk nasibnya yg sial. Kepalanya yg terbungkus rapi jilbab warna putih itu hanya bisa menggeleng-geleng pelan seraya menahan perasaan aneh yg mulai merasuki dirinya. dgn air mata berlinang bibirnya mendesah pelan sedangkan tubuhnya terkadang menggelinjang pelan.

Kelihatannya perlakuan pria bertopeng itu perlahan membuat alam bawah sadarnya mulai terangsang. Kemaluan milik siswi berjilbab itu perlahan mulai basah oleh lendir yg keluar dari dalam vag1na.Melihat calon korbannya itu mulai terangsang akibat permainan jemarinya tangan kiri sang pria durjana beringsut menjamah kancing hem putih seraya melepasnya satu persatu sembari tangan kanannya tetap mengobel kemaluan si dara berjilbab.
Tampak sepasang payudara nan ranum milik ABG berjilbab yg tertutup oleh BH dan bawahan jilbab putihnya. Disibaknya bawahan jilbab putih itu seraya menyingkap BHnya. Payudara yg bulat padat dgn sepasang putting coklat nampak tegak mengacung. Lalu tangan kiri pria durjana itu kini sibuk memilin dan meremas putting dan buah dada milik Sonya. Semakin lama gerakan mengelinjang tubuh siswi berjilbab itu semakin intens.

Nafasnya naik turun terengah-engah sedang bibirnya mendesah perlahan. Kelihatannya ABG berjilbab itu mulai tenggelam dalam birahi akibat perlakuan lelaki bertopeng itu. Jemari kanan pria itu mulai basah oleh cairan yg mengucur dari dalam vag1na Sonya. Dan lelaki bertopeng itupun menghentikan permainan jemarinya dari vag1na dan buah dada dara SMK berjilbab itu.

Pria itu ingin segera merasakan kenikmatan vag1na legit milik korbannya itu. Dilebarkannya kedua paha sang gadis berjilbab itu seraya mengarahkan p3nis yg besar miliknya kearah vag1na Sonya. Dan, “Aakkhhh”, jerit gadis berjilbab itu menahan rasa sakit yg ada diselangkangannya itu. Matanya terpejam seraya menggigit bibir bawahnya. Kedua tangannya mencengkeram erat matras. Nafasnya tersengal-sengal menahan sakit.
Perlahan senti demi senti p3nis pria itu berpenetrasi kedalam vag1na perawan sang siswi berjilbab korbannya. Belahan vag1na dara itu nampak menggembung seiring dgn masuknya p3nis tersebut. Sesaat kemudian ia memberi nafas kepada gadis belia berjilbab yg ditidurinya itu agar kemaluannyanya dapat menyesuaikan diri terlebih dahulu dgn ukuran p3nisnya yg begitu besar merangsang, sehingga terlihat bibir kemaluannya telah ikut melesak masuk kedalam pula tatkala dipaksa harus menelan batang p3nis lelaki itu yg kini sudah menancap pada vag1nanya disela-sela kedua belah pahanya yg terbuka.

Kenikmatan demi kenikmatan yg dirasakan oleh bajingan itu ternyata sangat bertolak belakang sekali dgn apa yg dirasakan siswi berjilbab itu kini. Ia yg baru kali ini di sebadani oleh seorang lelaki begitu merasakan kesakitan yg amat tak terperikan. Jeritannya yg tertahan begitu terdengar berulang kali seakan tiada henti mengiringi kemenangan lelaki perkasa itu yg berhasil menaklukkannya dan membuat Sonya dgn terpaksa merelakan keperawanannya tanpa ampun dibawah dekapan lelaki bajingan yg memperkosanya secara brutal ini.
Sementara jilbab putih sebahu milik gadis itu seakan terlecut-lecut mengikuti arah kepalanya yg terus terbanting- banting di atas matras ke kiri dan ke kanan seakan tak rela atas apa yg terjadi menimpa dirinya ini. Linangan air matanya turun berderai lagi membasahi kembali kedua pipi mulusnya serta mengisi alur bekas air mata lalunya yg telah mengering.

Didekapnya tubuh gadis belia berjilbab yg kini berada dibawahnya dan dada bidang perkasa nan sarat dgn bulu- bulu lebatnya itu menekan kedua belah payudara korbannya. Wajah lelaki itu menelusuri leher jenjang yg tertutup jilbab putih dari siswi SMK itu sehingga membuat kepala Sonya tak lagi dapat bergolek kesana kemari.
Dipagutnya leher jenjang sang perawan berjilbab itu dgn rakusnya dari pangkal telinga sampai pundak kanannya, melumuri area itu dgn air liur kemenangannya. Puting susu sebelah kiri gadis itu yg semakin mekar ranum memerah dipilin oleh pertemuan ibu jari dan telunjuk tangan kanannya yg kasar, dgn gencar diremas-remasnya bongkahan daging susu yg masih mencuat indah keatas dan sama sekali belum kelihatan turun sama sekali serta masih berbentuk bulat kenyal dan memadat indah mempesona nan menghiasi bagian dadanya yg jatuh dalam dekapan sang pria jahanam itu.

Ciuman ganas penuh birahi yg luar biasa buas dari sang durjana kepada korbannya menutupi suara erangan dan rintihan siswi berjilbab itu. Kedua bibir dari insan berlainan jenis ini bertemu seketika dalam peraduan adegan indah persetubuhan nan terlarang itu. Lidah lelaki itu telah memasukki rongga mulut mungil sang dara berjilbab yg terpejam erat dan menari-nari di dalamnya berusaha Terus didera bertubi-tubi ciuman sang lelaki, kini Sonya hanya bisa pasrah merelakan lidahnya yg telah dikaitkan oleh tarian lidah lelaki tersebut yg elastis,kadang pula lemas seperti tali yg meliuk-liuk maupun mengait lidah mungilnya.
Setelah dirasanya telah puas mencicipi keperawanan sang dara, kini p3nis yg cukup lama terbenam di dasar vag1na itu kini ditariknya perlahan dan kedua jembut mereka yg tadinya melekat erat seakan telah menjadi satu itu mulai terpisah ruah. “Psshh…! sleph.. wes hewess..!”, suara yg ditimbulkan dari pelepasan batang pelir yg tertancap pada kemaluan sang perawan itu begitu sangat khas sekali di telinga dan proses terenggutnya kesucian gadis berjilbab itu dimulailah.

Kini seiring dgn pergerakan urat intim lelaki jahanam itu yg telah keluar sepertiga dari ukuran batangnya dari dalam belahan intim kemaluan dara berjilbab itu yg merekah membuat bibir-bibir vag1na korbannya menjadi ikut tertarik sampai monyong kedepan. Bersamaan itu pula dari sela-sela lubang vag1nanyanya dimana kulit-kulit kemaluan bajingan itu bersarang didalamnya, kini tampak berkilat-kilat basah oleh lendir vag1nanya yg melumasi jajaran tonggak daging pelirnya mulai menetes darah segar kesuciannya yg pada akhirnya berhasil direnggut paksa jua dari tubuhnya.

“Mmpphff! Ugh! Ughff!!”, itulah suara rintihan dari seorang dara berjilbab yg terdengar saat keperawannya telah terenggut seutuhnya oleh sang lelaki maniak durjana pemetik bunga nan penuh nista ini, sementara sela-sela vag1nanya yg telah diluluh lantakkan itu masih berdesis-desis tatkala melepaskan batang pelir lelaki tersebut dari dasar peranakkannya diiringi senyum kemenangan kepala rampok itu.
Mulut lelaki itu melahap belahan payudara kanan gadis itu dan menelan puting susunya sekaligus, lalu disedot- sedot dgn buas penuh dgn nafsu hewaniah. Tubuh setengah telanjang siswi SMK berjilbab itu sampai menggeliat-liat dibuatnya seiring dgn dimulainya hentakkan pinggul lelaki itu diantara kedua kaki indah mengangkang dgn rok panjang abu-abu yg tersingkap sampai sepinggang.

Kini korbannya yg mengenakan jilbab putih itu telah takluk pada kejantanannya. Derai-derai air mata di pipi mulusnya itu telah dibersihkan pula oleh telapak tangannya yg kekar. Sepasang betisnya yg masih mulus terbentang kencang itu kini dikepitnya diantara kedua ketiak dari lengan perkasanya kiri dan kanan. Kaki-kaki indah yg masih memakai sepatu warna hitam dgn kaus kaki panjang berwarna putih yg terjuntai itu tampak bergerak-gerak seiring hujaman lelaki bajingan itu pada lubang vag1nanya dan seragam putih abu-abu yg teringkap itu sudah bermandikan oleh peluh persetubuhan terhempas- hempas dibuatnya.

Dengan posisi setengah jongkok lelaki jahanam itu terus menggenjot tubuh Sonya yg masih begitu kencang dan padat diusia mudanya. Kedua tungkai paha gadis itu kini ditekan oleh kedua tangannya sehingga kangkangannya semakin jelas dan lebar dgn kedua tumit kaki indahnya bertumpu pada kedua belah pundak berkulit gelap sang durjana tersebut.

Wajahnya yg cantik dgn jilbab putihnya semakin mendongak kebelakang Kedua kakinya semakin tertarik keatas bertopang pada pundak kiri dan kanan sang lelaki jahanam yg telah leluasa menikmati kehangatan tubuh mudanya itu. Dalam posisi yg sebegitu rupa ini membuat bongkahan dari pantat gadis yg berkulit putih mulus licin itu semakin mencuat keatas mempertontonkan lonjakan-lonjakan kejantanan lelaki itu yg masih terlihat seret keluar masuk pada vag1nanya.

Kedua biji pelir lelaki itu yg terpontang-panting menabrak-nabrak jalan masuk lobang pantatnya semakin nyata mengiringi lelehan lendir kewanitaannya yg telah bercampur aduk dgn darah kesuciannya nan terus menggenangi mulut vag1nanya dan dijadikan bulan- bulanan olehnya. Cairan surgawi kepunyaan gadis berjilbab itu telah merembes sampai membasahi lubang anusnya yg begitu kecil tak berdaya nan berwarna merah muda sungguh menawan hati ini beserta bercak-bercak darah keperawanannya yg telah direnggut Matras tempat tumpuan adegan persetubuhan mereka itupun mulai berdentum-dentum seiring dgn suara decakan peret pada lubang kemaluan dara berjilbab yg digagahi oleh bajingan zina ini.

Senang sekali sang bajingan itu mendapati korbannya kini telah pasrah melayani keinginannya. “Jangan ditahan terus dong ku ini sayg.. terima saja apa adanya.. lebarkan kakimu supaya tidak terlalu sakit lagi manisku.. ohh.. ohh.. legit sekali kepunyaanmu ini.. ohh”, perintah itu yg kiranya langsung dipatuhi oleh gadis cantik berjilbab itu yg semakin membuka rentangan kakinya hingga semakin jelas bibir memeknya yg melesak ke dalam dan memonyong ke depan mengikuti hunjaman p3nis besar yg tertanam didalam isi belahan daging surganya.

Liang anus gadis berjilbab itu juga turut mengembang dan menguncup terkena pukulan-pukulan kedua biji p3nis lelaki jantan itu yg terbanting-banting di bongkahan pantat yg mungil mengangkang seakan sengaja ia mempertontonkan miliknya yg indah namun terlarang Kedua tubuh itu terus bergumul seakan tak peduli lagi akan keadaan malam yg semakin larut dalam keheningannya, seakan tak terpisahkan lagi dalam gelora nafsu membara yg menyala-nyala dikamar gubuk yg telah pengap dan sesak oleh permainan asmara nista berbirahi hina ini.

Meskipun telah lewat masa seperempat jam berlalu, namun tak membuat lelaki perkasa itu mengendorkan goygan pinggulnya dan terus melesak-lesakkan pelirnya mengaduk-aduk isi dalam lubang kemaluan dara berjilbab itu yg telah sembab membengkak dan semakin memerah warnanya. Tak lama kemudian tubuh dgn hem putih lengan panjang yg terbuka dgn rok abu-abu panjang yg tersingkap sepinggang itu yg berada dibawah lelaki durjana tersebut menggelinjang kencang seiring dgn luapan puncak orgasmenya yg kedua.

Perut rampingnya yg dihiasi pusarnya nan begitu indah tampak berkedut-kedut mengikuti gelinjangan tubuh setengah bugilnya. Kedua kakinya yg masih bersepatu itu kini menendang-nendang di udara menahan luapan puncak kenikmatannya yg melanda sekujur tubuh dgn hem putih lengan panjang yg terbuka itu. Dan belum lagi kelojotan siswi berjilbab itu terhenti, lelaki itu segera mencabut p3nisnya dari dalam liang vag1nanya yg tengah bergetar didera arus birahi sanggamanya. “Wess hewess.. poof!!”, begitulah suara yg dihasilkan saat batang kejantanan lelaki itu dicabut dari jepitan lubang kemaluan Sonya yg telah kehilangan keperawanannya ini.
Sekujur kulit luar dari p3nis nan demikian perkasanya penuh dgn lelehan lendir vag1na yg bercampur dgn lumuran darah segar kesucian siswi SMK berjilbab cantik itu yg belepotan melumuri tonggak daging kejantanannya yg masih mengacung tegak mengangguk-angguk. Kedua tungkai kaki gadis itu di angkat keatas tinggi-tinggi dari matras sehingga ujung kaki yg masih mengenakan sepatu itu terjuntai indah menggantung tanpa daya.

Di dalam sepatunya itu kedua otot dari jari-jari kaki indahnya mengatup dan membuka sangat cepat sekali bergantian membendung gelora birahinya yg kembali telah berhasil dibangkitkan oleh lelaki itu. Bongkahan pantatnya terhidang jelas tepat berada pada wajah lelaki itu yg menadahkan lidahnya pada perbatasan antara belahan bibir vag1na gadis berjilbab putih tersebut dgn daerah duburnya dan ia tempelkan disitu.
Berikutnya dari mulut vag1nanya yg kini sudah tak berbentuk garis vertikal yg sempit seperti tadi itu, malah kini telah terpecah menjadi dua garis bergelombang dgn kelentitnya yg bengap dan basah itu terkuak sejelas- jelasnya disertai oleh lelehan lendir memeknya keluar dari lubang senggamanya nan semakin merekah menjadi sebesar ukuran sebutir telur burung puyuh.

Cairan yg keluar dari vag1na itu langsung ditelan oleh lelaki itu dgn rakusnya bak orang yg tengah kehausan nan amat sangat. dgn lahapnya jilatan lidah lelaki itu sampai menyeruak-ruak kedalam isi belahan kemaluan korbannya, menyapu segenap dinding bagian dalam vag1na gadis malang itu sampai licin tandas tanpa tersisa sedikitpun. Tubuh dgn hem putih lengan panjang yg terbuka milik dara itu kini terjerembab pada hamparan matras yg terbentang awut-awutan disana sini dan ditengahnya telah terdapat noda darah dari kesuciannya.

Jilbab putih yg dikenakannya pun basah oleh keringat yg menucur deras dari kepalanya. Selain itu sebagian rok panjang abu-abu seragamnya dibasahi oleh keringat keduanya dan juga lendir- lendir yg berasal dari kedua kelamin yg berbeda jenisnya tersebut. Keletihan yg amat sangat mendera tubuh dgn seragam sekolah yg tersingkapnya kini telah lusuh tanpa tenaga lagi, seakan tulang-tulangnya telah terlolosi semuanya.
Belum lagi usai mengatur helaan nafasnya yg masih menderu-deru, tetapi kini tubuh setengah telanjang gadis itu yg ramping itu dibalikkan secara paksa oleh lelaki itu sehingga tertelungkup. Tangan-tangan kurang ajarnya menyusupi bagian bawah perutnya yg telah menempel pada kasur ranjangnya, setelah itu ditariknya keatas, dan bongkahan pantat gadis yg telah lemas itu terjungkit keatas kini.

Bajingan itu menekuk kedua lutut korbannya sampai pantatnya tampak dalam posisi menungging. Agaknya ia akan menyetubuhi dara itu dgn mengambil gaya dari yg tengah kawin. Namun sebelum itu tangannya berpindah lagi menyingkap rok abu-abu panjang milik Sonya yg sempat terjuntai kebawah menutupi pantatnya. Lalu ditelusurinya pantat itu dgn jemarinya dan menemukan posisi lubang anusnya berada, lalu lidah lelaki itu menyusupi kekedalaman belahan duburnya itu tanpa rasa jijik sama sekali mengingat lubang itu biasa digunakan untuk buang hajat.

Tetapi apalah artinya batasan itu jika dibandingkan dgn nilai kenikmatan yg dapat ia peroleh dari kelezatan anusnya sang gadis muda berjilbab dgn mengabaikan aroma tak sedap yg terpancar dari dalamnya. Setelah puas menjilati dubur dari sang siswi SMK yg begitu sangat lezat baginya ini, kini tubuh lelaki itu berlutut dihadapan tunggingan pantat korbannya, setelah itu batang p3nisnya kembali ia selusupkan ke dalam vag1na gadis itu yg telah kehabisan suaranya karena kecapaian melayani birahi lelaki perkasa ini.
Bajingan itu memperkosa vag1nanya dari arah belakang tanpa peduli sama sekali terhadap perasaan korbannya, yg ada hanyalah nafsu yg harus ia tuntaskan walaupun harus mempertaruhkan dirinya yg sewaktu- waktu dapat tertangkap oleh aparat hukum. Kembali kedua tubuh itu menyatu dan jembut yg menghiasi bawah perut lelaki itu seakan terjepit pula ke lubang anus dara bidadari cantik berjilbab ini tatkala p3nisnya terus menyodok-nyodok isi dalam liang kemaluannya.

Menjelang tengah malam, sepasang insan berlainan jenis itu meraih orgasmenya untuk yg ketiga kalinya dalam posisi menungging, namun baru kedua kali jikalau dihitung dari saat mula Sonya disetubuhi lelaki jahanam tersebut. Malangnya pelajar berjilbab itu tak sadarkan diri lagi usai mencapai puncak surga duniawinya dari lelaki itu yg staminanya begitu sangat luar biasa.

Rasanya jarang sekali lelaki yg mempunyai daya tahan tubuh seperti pria durjana bertopeng ini Setelah puas mereguk cairan lendir madu surgawi yg telah dihasilkan kembali oleh vag1na gadis itu pada puncak kenikmatannya tadi. Ia menelentangkan kembali tubuh gadis berjilbab itu yg telah pingsan dan menaruh kedua tumit dari kaki dara itu yg setengah telanjang ke kanan kiri bahunya lagi untuk kemudian menggenjot kembali tubuh si siswi belia berjilbab ini dgn brutal.

Tampak sekarang pompaan p3nis lelaki ini pada vag1na korbannya terus bertambah kecepatannya, sementara hamparan matras dibawahnya itu telah benar-benar basah oleh keringat keduanya yg semakin memanas. Andai saja Sonya tidak sadarkan diri seperti sekarang ini, mungkin ia akan meminta ampun karena pasti vag1nanya akan terasa nyeri diperlakukan sedemikian brutalnya oleh pemerkosa tersebut.
Barulah pada pukul setengah satu pagi, tubuh lelaki itu bergetar hebat diatas tubuh korbannya yg pingsan untuk sekian lamanya dan tanpa sepengetahuan siswi SMK berjilbab nan cantik ini, bajingan itu memuntahkan segenap akhir puncak dari nafsunya yg meledak-ledak kedalam tubuhnya. Paha yg terbuka membentuk huruf “V” dari tubuh Sonya itu ditekannya kuat-kuat.

Tubuh kekarnya seakan telah lekat menjadi satu dgn korbannya. Akhirnya lelaki itu sedang memuntahkan seluruh persediaan cairan mani lelakinya yg sejak tadi tersimpan di kedua belah biji p3nis besarnya nan perkasa. Cairan mani dari kemaluan lelaki itu yg mengandung benih-benih cintanya kini memuncrat- muncrat mengisi rongga rahim siswi berjilbab itu yg tengah dalam keadaan subur malam itu.

“Croot..! serr.. serr.. creet.. cret!”, benih lelaki itu begitu tersembur dgn sangat cepat menyemburat kuat ke dalam isi dasar belahan vag1na Sonya sang siswi SMK berjilbab yg dikangkanginya tanpa pelindung sama sekali.

Gadis belia berjilbab itu hanya diam terpana merasakan lahar panas mengalir deras kedalam liangnya…..”Ahhhhhhh…….. ….”, pekik puas pemerkosa bertopeng itu sembari kedua tangannya mencengkeram rok abu-abu panjang seragam sekolah Sonya yg tersingkap sepinggang. Lalu durjana itupun rubuh menindih tubuh korbannya dgn rasa puas tak terkira. Suasana ruangan di gubuk itu kembali sepi yg nampak hanyalah pemandangan seorang pria bertopeng telanjang bulat sedang menindih tubuh seorang perempuan belia berjilbab putih dgn seragam putih abu-abunya telah tersingkap serta awut-awutan.

Nikmatnya Suami Orang

Cerita sex – Kami adalah pasangan suami istri yang bahagia dalam perkawinan kami dan sama sama saling mecintai, tetapi dalam kehidupan sex, kami pasangan yang open-minded alias tanpa prasangka, dan suka mengexplor gairah sex kami. Gw merupakan seorang istri dengan seorang anak yang masih kecil. Umur gw maih belia yaitu 27 tahun!hihii… namun diusigw ini body gw masih termasuk kategori sexy dan montok dan Suamiku umur 29 tahun, belakangan ini kami telah melgwkan tukar pasangan dengan pasangan lain, dengan hasil yang merangsang selera libido sex kami. Pada saat gw disetubuhi oleh pria lain gw sengaja memperlihatkan kontolnya lelaki itu masuk dalam liang memek ku, dan itu membuatnya on dan terangsang sekali, dan juga pada saat kuoral kontol dengan nafsu dan menyemprot spermanya di mulutku atau dimuka gw. Tapi sebaliknya gw juga nikmat melihat dia di oral ama cewek lain.

Pada hari sabtu teman business suami gw namanya Anton ulang tahun yang ke 27, dia tergolong pria muda yang cepat melejit menjalankan usahanya. Mengadakan pesta ulang tahunnya di sebuah diskotik ternama dan terkenal di jakarta, dia mengundang kami dan beberapa teman dekatnya, juga rekan bisnisya. Ada beberapa dari mereka yang kami kenal, ketemu beberapakali, pada saat gw menemani suami sgw kerja. Mereka masih ter golong muda yang paling tua umur 31, seperti Alit 25 tahun tampan tubuh atletik juga di undang. Hari sabtu gw mempersiakan diri gw agak sexy untuk hangout ntar malam, dengan mengunakan rok mini berwarna merah menyala dan agak transparan dan celana dalam jenis G-string yang matching, kucukur bulu memek gw sampai halus agar tidak kelihatan keluar dari G-string dan memakai minyak wangi agar badan berbau wangi dan exotic gw siap untuk hangout. Begitu suami melihat gw berhenti sejenak dengan expresi terpesona, wah wah gwng lo kelihatan sexy sekali malam ini. Gw senyum sambil mengoda dia dengan bungkuk dan mengoyangkan pantat gw yang sexy kekanan kekiri kaya penari striptise, dan berkata “mau gwng” he3 Dan kita berangkat dan tiba di TKP, dan kamipun segera menuju keruangan yang telah dibooking Anton.

Saat kami masuk ruang yang exclusive itu, dengan sofa yang kelihatannya nyaman, dan para tamu sudah datang termasuk Alit yang membawa pasangan dia Wulan berumur 20 tahunan, tubuhnya sangat sexy dengan bentuk payudara yang menonjol ukuranya sekitar 36 B dan muka yang manis dan sangat cantik, Wulan memakai rok mini coklat dengan sepatu hak tinggi coklat. Tapi aneh gw merasah semua laki laki di situ memandang ke gw, dan gw merasa dilihat dari ujung kaki sampai ujung dada, kami di perkenalkan sama Anton kepada teman2 nya, Agus umur 24 thn tampang ABG banget cukup ganteng, Roni umur 30 thn dengan penampilam bersih dan rapi, dan tentu Alit yang sudah gw kenal sebelumnya! dia merangkul dan mencium pipiku, sambil membuatku terkejut tangan kanan dia meraba dan meremas pantatku tanpa sepengetahuan suamiku, itu membuatku malu, terangsang dan pipiku memerah.

Tak lama kemudian cewek masuk dengan pakaian sangat sexy sepatu boot hitam yang tinggi selutut, dada membusung kedepan, dan berjalan dengan PD sekali bernama Putri (menurut gw Putri orangnya sangat liar, cantik dan centil), kata suamiku itu cewek stripper untuk mebuat malam lebih asik. Setelah semua duduk di sofa yang telah tersedia botol miniman dan gelas yang sudah penuh minuman. Alit bediri dan mengambil minuman yg dimeja dan bersulang untuk ulang tahunnya Anton, semua bertepuk tangan dan mengambil minuman, dengan lampu di padamkan sedikit agar remang remang, dan kami semua minum, Anton bilang “Habiskan yaaa” minumannya sangat terasa sekali alkoholnya. Dan setelah kami semua minum habis Alit tertawa sambil berkata “nikmati malam ini karena minuman itu telah dicampur Inek hadiah dari Anton” kami semua berseru mantabssss!!!. Saat itu juga lagu techno membuat suasana menjadi tambah hidup!
Baca Juga: Mesum di Karaoke dengan Cewek yang Sedang Mabok

Gak lama badanku merasa ringan tangan mulai dingin, dan perasaan enak dan horny mulai terasa emang setiap dikasi inex bawaan gw horney aja. Dan kamipun berdiri sambil berpelukan dan bergoyang dalam irama denyutan music yang ada. Baru terasa dada suami gw bergesekan dengan dada gw, membuatnya putingku berdiri tegak dan seirama dengan dada gw menyeterum ke memek ku mulai terasa basah. Tiba2 suami melepaskan gw untuk mengambil minum di meja. Sendiri gw bergoyang didepan dan serasa semua mata laki2 disitu melihat gw Alit, Agus, Roni, dan Anton, gwpun mulai bergoyang lebih erotis dan memeluk org didekat gw, tanpa sadar Putri sang stripper bergoyang dan merangkul gw, karena gw asik aja, kita berdua bergoyang erotis berdempetan dan tangan Putri berada didada gw yg berdiri on. Gw melihat suamiku lagi asik dengan Wulan meraba raba pantatnya sambil bergoyang diantara selangkangan Wulan dan Wulanpun memegang kepala suami gw didepan dadanya yang montok sambil digoyangkan. Gw pun tak perdulikan gw lagi didunia enak banget. Tak sadar kalau Anton mendekat dan gabung ama kita berpelukan sambil tangan kanannya berada di dalam rok mini Putri. Dan yang kiri memelukku dari pundak dan tangannya meremas remas dada gw dan gw sangat menikmatinya !

Anton meninggalkan kita dan tanpa gw sadar memberi aba aba ke Putri untuk mulai melepaskan pakaiannya (striptease), Putri mulai bergoyang lebih erotis didepan gw dan mengunakan tubuhku seakan akan gw cowok, dia melekuk lekuk sambil meraba tubuhku dari leher, ke dada, dan ke pantatku berulangkali dia lakukan itu Putri meminta gw untuk membuka kancing rok mini yang dia kenakan, dengan kondisi horny dan fly gw turuti, dan terdengar suara siul2 dari cowok cowok, sampai kancing terahir rok mini Putri kubuka dan sekarang kelihatan jelas BH berwarna hitam dan CD tembus pandang berwarna hitam yang memperlihatkan memeknya yang tanpa bulu sehelaipun. Dengan gaya erotis Putri menjilat, dan memilin dada gw dan putting ku dari luar rokku sambil bergoyang goyang erotis, sedangkan tangannya meraba raba pantat gw sambil menaikan rok miniku sampai terlihat G-stringku seirama denyutan music yang ada, dan sekali kali meraba memek gw dengan jarinya secara lembut dan erotis dari luar CDku (hal itu membuat memek gw on dan basah).

Gw merasa sudah didunia nikmat dan gak perduli yang melihat gw. Gw berbalik untuk melihat suasana dan suamiku yang masih dengan Wulan, dia sedang meraba raba dada Wulan dari dalam BHnya dan tangan satunya berada diselangkangan Wulan sedang memainkan memeknya, kulihat suamiku sedang on berat dan horny banget kayaknya, Kembali gw menikmati goyangan serta rabaan Putri kepada tubuhku. ternyata Putri telah melepaskan BH dan CDnya dan bergoyang telanjang bulat, siulan kembali ku dengar dan membuatku lebih liar dan berani. Putri mulai melepaskan rokku dengan pelan dan lembut dan berhenti pada kancing yang didepan perutku, membuat BHku kelihatan bagi yang mau lihat dada gw, dengan cepat dan lembut Putri telah melepaskan kaitan belakang BHku dan BHku jatuh kelantai memperlihatkan dada gw yang Putri dengan putin yg sedang berdiri menunjukan betapa hornynya gw, dengan gerakan erotisnya Putri bergoyang dengan memainkan dada dan memilin putinku yang telanjang sambil diisep, dan dijilat dengan lembut, dengan tangannya bergerak untuk melepaskan rokku dari pundakku, dengan kenikmatan yang ku rasakan gw tidak memperdulikan rok miniku jatuh ke lantai, membuat gw topless dan bergoyang hanya dengan G-stringku.
Gerakan Putri tambah hot dan erotis melekuk lekuk dan mengerakan pinggangnya seolah olah dia lagi fishing gw, dan tambah ganas Putri mengisep isep dada gw dan tangannya mengelus elus vagina gw sambil jarinya keluar masuk, dia tahu betapa basahnya vagina gw, yang sudah keluar lendir menembus G-stringku. Gw buka mata gw gw melihat Alit berada di belakang Putri dengan tangan yang bergerilia ke dada dan memeknya, dan mencium Putri dengan lidah dijulurkan kemulutnya yg disambut juga dengan lidah Putri didepan mata gw. Gw termenung melihat mereka sampai gw tak sadar kalau Putri melepaskan G-Stringku, yang membuatku telanjang bulat dan bergoyang, gw segera melihat reaksi suamiku yang ternyata dia lagi sibuk sendiri dengan Wulan yang sekarang juga tidak memakai sehelai pakaianpun, dan lagi mengoral suamiku sambil mengocok kontolnya, dan Agus pun menunggu giliranya Tiba tiba gw terkejut dengan sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh memek gw, gw berbalik dan melihat kepala Putri berada diselangkanganku dan menjilatin memek gw sedangkan Alit memelukku dari belakang sambil meremas dada gw. Putri dan Alit mengiring gw ke sofa dan sampai di sofa mereka melanjutkan menjilatin vagina gw dan Alit mengisap dan menjilat dada gw, kenikmatan menerpa tubuhku, tiba tiba gw merasa ada org duduk di sebelah kanan dan kiriku, Ternyata Anton dan Roni.
Roni melihat sambil meraba raba dada gw yg satu lagi, gw malu, terangsang. dikelilingin tiga cowok sambil diisepin vagina gw oleh Putri, gw mendesah keenakan. Posissi Putri digantikan oleh Anton yang sekarang menjilatin vagina ku uhhh….. nikmat banget rasanya! Rangsangan yang hebat gw rasakan dari dada yg diisep 2 cowok dan vagina gw yang basah dan horny dilahap abiz oleh mr Anton. Desahanku membuat para cowok memperlakukan gw lebih liar. Putri ke sebelah Roni dan melepaskan pakaiannya sambil mengoral kontolnya sampai ngeceng, dan berikutnya Alit dan Anton, sampai mereka semua tenlanjang bulat, ku lirik kontolnya Alit begitu tebal dan panjang 17 cm, Anton 19 cm dengan ketebalan yg sama, lalu gw meraba punya Roni karena gw tidak dapat melihatnya, ternyata lebih besar dari semuanya dan tebal sekali sampai jariku tidak dapat melingkari kontolnya, Anton memasukan jarinya kedalam vagina gw sambil clitorisku diisep dan dijilat membuat badanku bergetar dengan maut gw keluaaaaarrr …..ohhhhhh……. ahhhh….. cairan hangatku mengalir keluar dari vagina gw terasa tak henti hentinya mengalir keluar, semua terkena mulut Anton yang melahap dan menjilatin semua cairanku yang keluar. Anton memberi gw waktu untuk menikmati orgasmeku sebelum dia mengarahkan kontolnya ke vagina gw dengan pelan dia masukan kontolnya, sampai kontolnya masuk semua baru dia maju mundurkan kontolnya membuat gw mengikuti irama yang nikmat dia buat.
Anton mendorong pinggangnya kedepan agar kontolnya masuk semua ke vagina gw. Dengan tak sabar Alit berdiri dan mekangkangi muka gw sampai kontolnya didepan mulutku, dan kuraih dengan nafsu dan kumasukan kontolnya kedalam mulutku, kulirik ke kiriku untuk melihat Roni, entah kemana Roni tetapi sudah tidak berada di sampingku lagi, Putri memainkan dada gw dengan tangan dan mulutnya. sambil kontol Alit kuoral dan ku jilat bolanya sampai ujung kontolnya, sambil kontol Anton dalam vagina gw yang membuatku terangsang, seirama dengan jilatan Putri yg lembut di dada gw membuat gw mendesah aaaahhh….aaaahh…aaahh…, dan mebuatku lepas kendali, fuuuu..ckk…meee…fuuuuck…me.. Teeeddy… dengan gw mengerang membuat Anton nafsu dan menyodok vagina gw dengan keras dan badanku mulai bergetar lagi dan Arrrrrggg….. Arrrrrgg… aaahhhh….aaahhhh… kupegang pantat Anton dan kutarik kedalam agar kontolnya masuk lebih dalam lagi ke vagina gw…..oooohh…oooohhhh…Arrrrrggg g…. aaaah…..aaahhh…uuuhhhh… badanku bergetar getar dengan hebat. Melihat gw keluar Anton meyusul gw tahu dari denyutan kontolnya dalam diriku…tak lama Oooooo….. Oooohhhh.. akkk…uuu.. keeee…luaaa…rrr. Dia mencabut keluar kontolnya dan ternyata Putri telah menunggu dan Anton masukan kontolnya kedalam mulut Putri untuk menyemprotkan air maninya Aaaaa……hhh….aahhh….ahhh.. ooo… oooohhhh. ..banyaknya air mani yang keluar di mulut Putri sampai keluar kepipinya dan sisanya ditelan habis. Kebanyang olehku kenapa Anton tidak mengeluarkan dimulut gw (padahal gw belum pernah), Tapi minuman dan inek itu mebuat gw berbuat hal yang belum pernah gw inginkan sebelumnya dan sekarang gw sangat menginginkan.
Sambil melamunkan tentang air mani Anton, tak sadar kontol Alit yang sedang ku oral dengan nafsu, sedang berdenyut denyut siap menyemburkan air maninya, gw terkejut tiba tiba Aaaa…hhhh….. Ooohhhh….ooohhh… giiiii…lllee… gw keluuuuuuuaarrr…..croooot…..cr ooot… mulutku dibanjirin air mani Alit, menyembur dengan keras ketongorokanku membuat gw batuk batuk, dan Alit mendorong kontolnya lebih dalam sambil memegang kepalgw sampai habis air maninya didalam kemulutku semua, banyak air maninya sampai sebagian tumpah ke sofa dan dada gw. Lemas lah Alit bersandar disebelahku. Kenikmatan pertamgw merasakan air mani keluar dimulutku membuat gw lupa sesaat akan suamiku, ternyata dia sedang duduk asik telanjang di oral oleh Putri dan kontol Agus dari belakang menyodok memeknya Putri dengan irama yang cepat celaaap…. ceeeeplok… celaaap…. Ceeeplok…. Terdengar suaranya.
Gw mengambil minumku dan menuguk minumanku, lalu gw dengan setengah sempoyongan kekamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai gw kembali ke sofa dan minum sedikit lagi mereka santai asik minum2. sambil bergoyang telanjang. Gwpun bergabung dengan mereka di lantai bergoyang. Sambil menikmati denyutan lagu house music, gw masuk ke dunia kenikmatanku sendiri, Dan rasanya pada saat itu ingin memeluk semua orang yang hadir. Gw mengenali wajah-wajah yang ada namun pikiranku kosong. Gw pPutri bergoyang di atas meja, dan gw bergoyang erotis seolah gw stripper yang hot. Dengan menyambut tangan tangan yang meraba raba setiap lekukan tubuhku yang membuatku sangat horny lagi. dengan jari, lidah di vagina gw dan dada gw tubuhku merasa nikmat.
Wulan naik keatas meja dan bergoyang bersamgw, goyangan kami seperti sepasang lesbi yang sedang terangsang. Wulan memasukan jarinya ke vagina gw dan lidahnya menjilatin dada gw dengan erotis sekali, tak lama Putri bergabug diatas meja dan kami bertiga kelihatan wanita lesbi yang hot dan heboh dikelilingi Alit, Roni, Anton, Agus, dan suamiku. Putri mengajak turun ke sofa dan gw terlentang diatas sofa dengan kaki dibuka lebar membuat akses yang mudah bagi Putri melahap vagina gw dan clitorisku, Anton menyuruh Wulan menduduki mukgw dengan gw ahirnya merasakan rasa memek wanita untuk pertama kali.
Memek Wulan yang basah terasa asin, gurih, sedikit amis tapi tak tahu kenapa gw menikmatinya dan melahap memeknya dengan nafsu. Keahlian Putri menjilain clitorisku membuat gw mendesah. dan memegang kepala Putri dan mendorongnya ke vagina gw yang berdenyut denyut. Lidahnya dimasukan dalam memiawku membuat tubuhku bergetar keenakan tubuhku bergoyang maut merasakan Orgasme dari Putri keluarlah cairanku kemulut Putri yang mungil, dan bersamaan Wulan mendesah Auhhh….. Arrrggggghhhhhh…oooohhhhhhh cairan Wulan keluar dimulutku dan Wulan menekan memeknya kemukgw sampai hampir gw gak bisa bernafas, memaksakan gw menelan semua cairannya yang keluar dari memeknya, dan gw menelan dan mejilat memeknya sampai habis! Gw merasa sangat happy, horny, dan nikmat. Gw melihat para cowok (termasuk suamiku) memandangku sambil berbisik bisik.
Kemudian Agus dan Roni menghampiri gw yang sedang terlentang telanjang bulat dapat mereka melgwkan semau mereka dan gw akan menikmatinya. Roni dengan kontolnya yang besar dan panjang berhenti didepan mukgw, Agus menyusul dan juga berhenti depan mukgw dengan kontol yang setengan berdiri. Suamiku meraih kedua tanganku dan menaruhnya dikedua kontol didepanku sambil mengedipkan matanya seolah gw harus melayani mereka. Dalam kondisi horny gw kocok sambil kutarik kontol mereka lebih dekat mulutku, ku oral secara bergantian, hanya kontol Roni lebih gw perhatikan, karena tak sabar gw mau merasakannya dalam vagina gw. Gw melihat suamiku, Wulan, Anton, Alit, dan Putri duduk mengelilingi gw, Agus dan Roni seolah menonton film porno, dan gw akan menyajikan tayangan yang seru bagi mereka. sambil bermain oral satu sama lain, tetapi pandangan mata mereka tertuju kepadgw melayani 2 cowok. Ku jilat bola Roni dan kusedot masuk kemulutku berulangkali hingga Roni mendesah Oooo… oooohh….. Aaaah…, dan kujilat batang kontolnya hingga ujung lobang baru kumasukan kemulutku, panjangnya kontol Roni hanya bisa setengah yang masuk ke mulutku.
Kontol Agus kuperlgwkan sama dan diapun mendesah aaaa… Aaaahhh…. u uuuu…. Uuuuhhh.. tepuk tangan dari penoton claap….claapp… Hebat…Hebat.. membuat gw malu dan sangat terangsang secara bersamaan. Dada gw diremas remas dan putinku dipilin pilin oleh mereka berdua, yang memberiku sensai dan nafsu mengkulum kontol mereka. Jari Roni meraba sambil memasukan jarinya kedalam vagina gw yang hangat membuat gw mendesah ooooo…. Uuuuu….. aaaahhhh…., gw baru sadar kenapa lampu dalam terang sekali hanya dimana gw bermain dengan Roni dan Agus, seolah gw di atas panggung teater dan dikelilingi penonton. Mukgw memerah sebentar karena malu, tapi tubuhku yang horny banget mengalahkan maluku. Agus pPutri duduk di dada gw sambil kuoral, dan Roni diselangkaanku memainkan mengisap vagina gw sambil jarinya masuk keluar. desahanku yang keluar dari birahiku dengan tak sadar gw mendesah. Lagi2 tepukan tangan dari penonton bersuara dengan keras.
Jilatan Roni membuatku meram melek dalam kenikmatan yang gw salurkan kekontolnya Agus yang sedang kusepong sepong dengan ganas. Gw merasa ujung kontol Roni berada didepan lubang vagina gw siap memasukannya, dengan pelan kepala kontolnya memasuki liang vagina gw, dan terasa amat besar masuk kepala kontolnya terasa sedikit sakit dan penuh vagina gw diisi kontolnya keluar suara dariku saat itu dengan pelan dia masukan semua sampai mentok dalam vagina gw yang merasa sangaaat penuh sekali. Gw berhenti mengoral kontol Agus dan merasakan kenikmatan kontol Roni yang sedang keluar masuk vagina gw dengan lembut dan pelan. Kenikmatan yang luar biasa kurasakan dalam liang vagina gw, dengan penuh nafsu kupegangang pantatnya Roni dank ku atur tempo keluar masuk kontolnya lebih cepatdesahan dan keliaranku keluar tanpa kusadari, dan tepuk tangan serta kata fish dia Roni ent*tin dia yang kencang dari penonton yang bergairah melihat gw di genjot oleh Roni. Wulan menghampiriku dan gw dibalik dan diminta untuk nungging doggie style dengan Wulan dibawahku menjilat clitorisku yang sangat sensitive, dan Agus duduk di sofa depanku sambil kuoral, Roni kembali masukan kontolnya ke dalam vagina gw dari belakang. Kenikmatan yang belum gw merasakan melanda tubuhku, kenikmatan kontol dimulutku, vagina gw, clitorisku dijilatin sambil kontol yang besar keluar masuk vagina gw keliaranku mengambil alih! masukin Kontolmu yang lebih dalam dengan irama yang cepat membuatku Orgasme yang luar biasa dan tak bisa kutahan lagi bergetar, dan mengejang kejang, tubuhku sampai harus di pegangi Roni sambil dia menyodok dengan keras memasukan semua kontolnya ke dalam vagina gw, dan dia tahu gw sedang orgasme dia berhentikan agar gw dapat menikmatin orgasmeku.

Nikmat Temanku

Cerita mesum – Ana meletakkan bayinya di atas boks, lalu dia sendiri rebah di atas sofa di ruang tengah, merasa agak sedikit kelelahan. Suaminya, Roy, bilang padanya kalau ada seorang sahabat lamanya yang akan datang dan menginap di akhir pekan ini, jadi disamping mengurus bayinya, dia mempunyai sebuah pekerjaan tambahan lagi, menyiapkan kamar tamu untuk menyambut tamu suaminya itu. Pikirannya melayang pada sang tamu, sahabat suaminya yang akan datang nanti, Jodi.

Jodi adalah sahabat lama suaminya saat kuliah dulu. Dia cukup akrab dengan mereka. Ana sudah cukup mengenal Jodi, lebih dari cukup untuk menyadari bahwa hatinya selalu berdesir bila bertatapan mata dengannya. Sebuah perasaan yang tumbuh semakin besar yang tak seharusnya ada dalam hatinya yang sudah terikat janji dengan Roy waktu itu. Dan perasaan itu tetap hidup di dasar hatinya hingga mereka berpisah, Ana akhirnya menikah dengan Roy dan sekarang mereka mempunyai seorang bayi pria.
Ada sedikit pertentangan yang berkecamuk dalam hatinya. Di satu sisi meskipun dia dan suaminya saling menjunjung tinggi kepercayaan dan berpikiran terbuka, tapi dia tetap merasa sebagai seorang istri yang wajib menjaga kesucian perkawinan mereka dan kesetiaannya pada sang suami. Tapi di sisi lain Ana tak bisa pungkiri bahwa ada rasa yang lain tumbuh di hatinya terhadap Jodi hingga saat ini. Seorang pria menarik berumur sekitar tiga puluhan, berpenampilan rapi, dan matanya yang tajam selalu membuat jantungnya berdebar kencang saat bertemu mata. Sosoknya yang tinggi tegap membuatnya sangat menawan.

Ana seorang wanita ayu yang bisa dikatakan sedikit pemalu dan selalu berpegang teguh pada sebuah ikatan. Dan dia tak kehilangan bentuk asli tubuhnya setelah melahirkan. Mungil, payudara yang jadi sedikit lebih besar karena menyusui dan sepasang pantat yang menggoda. Rambutnya lurus panjang dengan mata indah yang dapat melumerkan kokohnya batu karang. Semua yang ada pada dirinya membuat dia mempunyai daya tarik seksual terhadap lawan jenisnya meskipun dia tak pernah menunjukkannya.

Ah… seandainya saja dia mengaenal Jodi jauh sebelum suaminya datang dalam kehidupannya!

Ana pejamkan matanya mencoba meredam pergolakan dalam hatinya dan hati kecilnya menuntun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya. Vaginanya terasa bergetar akibat membayangkannya dan saat dia menyentuh dirinya sendiri yang masih terhalang celana jeansnya, sebuah ombak kenikmatan menerpa tubuhnya. Jemarinya yang lentik bergerak cepat melepas kancing celananya lalu menurunkan resleitingnya. Tangannya menyelinap di balik celana dalam katunnya yang berwarna putih, melewati rambut kemaluannya hingga sampai pada gundukan daging hangatnya. Nafasnya terasa terhenti sejenak saat jarinya menyentuh kelentitnya yang sudah basah, membuat sekujur tubuhnya merasakan sensasi yang sangat kuat.

Dia terdiam beberapa waktu. Roy pulang 2 jam lagi, dan Jodi juga datang kira-kira dalam waktu yang sama. Kenapa tidak? Dia tak bisa mencegah dorongan hati kecilnya. Toh dia tak menghianati suaminya secara lahiriah, hanya sekedar untuk memuaskan dirinya sendiri dan 2 jam lebih dari cukup, sisi lain hatinya mencoba beralasan membenarkan kobaran gairahnya yang semakin membesar dalam dadanya.

Ana menurunkan celana jeansnya dan mengeluarkan kakinya satu persatu dari himpitan kain celana jeansnya. Melepaskan celana dalamnya juga, lalu dia kembali rebah di atas sofa. Dari pinggang ke bawah telanjang, kakinya terbuka. Pejamkan matanya lagi dan tangannya kembali bergerak ke bawah, menuju ke pangkal pahanya, membuat dirinya merasa se nyaman yang dia inginkan.

Dia nikmati waktunya, menikmati setiap detiknya. Dia membayangkan Jodi sedang memuaskannya, deru nafasnya semakin cepat. Ana tak pernah berselingkuh selama ini, membayangkan dengan pria lain selain Roy saja belum pernah, semua fantasinya hanya berisikan suaminya. Tapi sekarang ada sesuatu dari pria ini yang menyeretnya ke dalam fantasi barunya.

“Ups! Maaf!” terdengar sebuah suara. Matanya langsung terbuka, dan dia tercekat. Dia melihat bayangan seorang pria menghilang di sudut ruangan. Dia baru sadar kalau dia sudah melakukan masturbasi selama lebih dari 10 menit, dan dia benar-benar tenggelam dalam alam imajinasinya hingga tak menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam rumah. Dan dia sadar kalau bayangan pria itu adalah Jodi, dengan terburu-buru dia mengambil pakaiannya dan segera memakainya lagi.

“Mafkan aku Ana,” kata Jodi, “Nggak ada yang menjawab ketukanku dan pintunya terbuka.” dia berada di sudut ruangan jauh dari pandangan, tapi dia sudah melihat banyak! Pemandangan yang disaksikannya saat dia memasuki ruangan ini membakar pikirannya. Istri sahabatnya berbaring dengan kaki terpentang lebar di atas sofa itu, tangannya bergerak berputar pada kelentitnya. Pahanya yang lembut dan kencang tebuka lebar, rambut kemaluannya yang hitam mengelilingi bibir vaginanya. Penisnya mengeras dengan cepat dalam celana jeansnya.

“Nggak apa-apa,” jawab Ana dari ruang keluarga, “Kamu boleh masuk sekarang.” dia sudah berpakaian lengkap sekarang, dan dia berbaring di atas sofa, menyembunyikan wajahnya dalam telapak tangannya. “Aku sangat malu.” katanya kemudian.

“Ah, kita semua pernah melakukannya, Ana!” jawab Jodi. Dia berdiri tepat di samping Ana, seperti ingin agar Ana dapat melihat seberapa ‘kerasnya’ dia. Dia tak dapat mencegahnya, wanita ini sangat menggoda. Dia merasa kalau dia ingin agar wanita ini bergerak padanya!!!

“Tetap saja memalukan!” katanya, menyingkirkan tangannya dari wajahnya. Vaginanya berdenyut sangat hebat, dia hampir saja mendapatkan orgasme tadi! Sebuah desiran yang lain terasa saat dia melihat tonjolan menggelembung pada bagian depan celana Jodi. Dengan cepat dia memalingkan wajahnya, tapi masih saja pria ini memergokinya. Sekarang Jodi menjadi lebih terbakar lagi, ini lebih dari cukup.

“Nggak ada yang harus kamu permalukan, setidaknya itu pendapatku setelah apa yang sudah aku lihat tadi!” katanya tenang. Ana menatapnya penuh dengan tanda tanya. “Aku jadi benar-benar terangsang melihatmu seperti itu,” dia menjelaskan, “Sebuah perasaan yang belum pernah ku alami sebelumnya.” kata-katanya, adalah kenyataan bahwa dia sangat menginginkannya, membuat Ana semakin basah. Dia menyadari betapa istri sahabatnya ini ‘tertarik’ akan perkataannya tersebut dan Jodi memutuskan untuk lebih menekannya lagi.

“Lihat akibatnya padaku!” katanya, tangannya bergerak mengelus tonjolan pada bagian depan celananya. Ini masih dalam batas yang bisa dikatakan ‘wajar’, belum ada batas yang dilanggar. Saat Jodi melihat ‘noda’ basahnya di atas permukaan sofa itu dan mata Ana yang tak berpaling dari seputar pinggangnya, Jodi memutuskan akan melanggar batas tersebut.

Ana hanya melihat dengan diam saat sahabat suaminya ini membuka kancing dan menurunkan resleiting celananya. Ana tak bisa mengingkari bahwa dia menjadi lebih terangsang, dan dia tak menemukan kata yang tepat untuk mencegah pria ini. Dan saat dia menyaksikan pria di depannya ini memasukkan tangannya dalam celana dalamnya sendiri, vaginanya terasa semakin basah. Jodi mengeluarkan penis kedua dalam hidup Ana yang dilihatnya secara nyata, disamping penis para bintang film porno yang pernah dilihatnya bersama suaminya dulu. Nafas Ana tercekat, matanya terkunci memandangi penis dihadapannya. Dia belum melihat keseluruhannya, dan ini benar-benar sangat berbeda dengan milik suaminya. Tapi ternyata ‘perbedaan’ itulah yang semakin membakar nafsunya semakin lapar.

“Suka apa yang kamu lihat?” tanyanya pelan. Ana mengangguk, memberanikan diri memandang ke atas pada mata Jodi sebelum melihat kembali pada penisnya yang keras. Jodi mengumpat betapa beruntungnya sahabatnya. Dia ucapkan sebuah kata.

“Sentuhlah!”

Ragu-ragu, dengan hati berdebar kencang, Ana pelan-pelan menyentuh dengan tangannya yang kecil dan melingkari penis pria di depannya ini dengan jarinya. Penis pertama yang dia pegang dengan tangannya, selain milik suaminya, dalam enam tahun belakangan. Perasaan dan emosi yang bergolak di dadanya terasa menegangkan, dan dia inginkan lebih lagi. Jodi melihat penisnya dalam genggaman tangan istri sahabatnya yang kecil, dan dia hanya melihat saat Ana pelan-pelan mulai mengocokkan tangannya.

Terasa sangat panas dan keras dalam genggaman tangannya, dan Ana tak dapat hentikan tangannya membelai kulitnya yang lembut dan berurat besar itu. Jodi bergerak mendekat dan membuat batang penisnya menjadi hanya beberapa inchi saja dari wajah Ana.

Jodi menyentuh tubuh Ana, tangannya meremas pahanya yang masih terbungkus celana jeans. Tanpa sadar Ana membuka kakinya sendiri melebar untuknya, dan tangan Jodi bergerak semakin dalam ke celah paha Ana. Terasa desiran kuat keluar dari vaginanya saat tangan Jodi mulai mengelusi dari luar celana jeansnya, Ana menggelinjang dan meremas penisnya semakin kencang.

Dengan tangannya yang masih bebas, dipegangnya belakang kepala Ana dan mendorongnya semakin mendekat. Ana tak berusaha berontak. Matanya masih terpaku pada penis Jodi, dia menunduk ke depan dan dengan lembut mencium ujung kepalanya. Lidahnya terjulur keluar dan Ana kemudian mulai menjilat dari pangkal hingga ujung penis barunya tersebut.

Sekarang giliran Jodi, tangannya bergerak melucuti pakaian Ana. Ana yang sedang asik dengan batang keras dalam genggaman tangannya tak menghiraukan apa yang dilakukan Jodi. Diciumnya kepala penis Jodi, menggodanya seperti yang disukai suaminya (hanya itulah seputar referensi yang dimilikinya).

Tangan Jodi menyelinap dalam celana dalam Ana, tangannya meluncur melewati rambut kemaluannya. Ana melenguh pelan saat tangan Jodi menyentuh kelentitnya. Dia membuka lebar mulutnya dan memasukkan mainan barunya tersebut ke dalam mulutnya, lidahnya berputar pelan melingkari kepala penis dalam mulutnya. Jodi mengerang, merasakan kehangatan yang membungkus kejantanannya. Dia menatapnya dan melihat batang penisnya menghilang dalam mulut Ana, bibirnya mencengkeram erat di sekelilingnya dan matanya terpejam rapat.

Jodi menjalankan jarinya pada kelentit Ana, menggoda tombol kecilnya, mulut Ana tak bisa bebas mengerang saat tersumpal batang penis Jodi. Dorongan gairah yang hebat membuat Ana semakin bernafsu mengulum naik turun batang penis Jodi. Pinggulnya dengan reflek bergerak memutar merespon tarian jari Jodi pada kelentit sensitifnya.

Jari Jodi mengeksplorasi lubang hangatnya Ana, membuat lenguhannya semakin sering terdengar dalam bunyi yang aneh karena dia tak juga mau melepaskan mulutnya dari batang penis Jodi. Ana tak lagi memikirkan apa yang dia perbuat, dia hanya mengikuti nalurinya. Ini benar-benar lain dengan dia dalam keseharian, sesuatu yang akan membuat suaminya mati berdiri bila dia melihatnya saat ini. Semuanya meledak begitu saja. Sesuatu yang dimiliki pria ini yang membuka pintu dari sisi lain dirinya dan Jodi sangat menikmati perbuatannya. Masing-masing masih tetap asik dengan kemaluan pasangannya. Dan Ana menginginkan lebih dari ini. Mereka berdua menginginkan lebih dari sekedar begini.

Ana menelan seluruh batang penis Jodi, menahannya di dalam mulutnya untuk memenuhi kehausan gairahnya sendiri. Hidungnya sampai menyentuh rambut kemaluan Jodi, ujung kepala penisnya menyentuh langit-langit tenggorokannya, hampir membuatnya tersedak.

Jodi mengeluarkan tangannya dari balik celana dalam Ana yang membuatnya sedikit kecewa, ada sesuatu yang terasa hilang. Diraihnya tepian celana jeans Ana dan dengan cepat Ana mengangkat sedikit pantatnya dari atas sofa, yang mau tak mau membuatnya melepaskan batang penis itu dari mulutnya, dan mempermudah sahabat suaminya ini melepaskan celananya dari kakinya yang halus.

Nafasnya tercekat, dada terasa berat saat dia melihat Jodi menarik celana dalamnya. Dengan sedikit memaksa dia menurunkannya melewati kakinya dan Ana menendangnya menjauh dari kakinya sendiri. Membantu Jodi menelanjangi tubuh bawahnya. Jodi sekarang berlutut di lantai dan menatap takjub pada segitiga menawan dari rambut kemaluan Ana.

Dia menyentuh vagina Ana dengan tangan kirinya, menjalankan jari tengahnya pada kelentitnya sambil tangan yang satunya menggenggam batang penisnya sendiri.

Ana mendesah pelan, pinggulnya bergetar. Matanya terpejam rapat, dia sangat meresapi rasa yang diberikan selangkangannya. Jodi mengoleskan kepala penisnya pada pipi dan hidung Ana. Saat sampai di mulutnya, Ana membuka mulutnya segera dan Jodi langsung mendorong penisnya masuk.

Tangannya yang kecil menggenggam buah zakarnya dan Ana membuka matanya perlahan saat dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun pada batang penisnya. Jodi semakin melesakkan jarinya ke dalam vagina Ana, membuat Ana memejamkan matanya lagi, mengerang. Vaginanya terasa sangat basah! Jarinya bergerak di seluruh rongga lubang itu, bergerak keluar masuk saat ibu jarinya mengerjai kelentit Ana.

Kini, celana jeans dan celana dalam Jodi sudah jatuh merosot di atas lantai, Jodi menarik penisnya keluar dari mulut Ana dan langsung menendang pakaian bawahnya menjauh. Dia menunduk, tangannya bergerak ke bawah bongkahan pantat Ana, mengangkatnya dari atas sofa agar bagian bawah tubuh istri sahabatnya ini lebih terekspose ke atas. Ana meraih penisnya dan segera memasukkannya kembali ke dalam mulutnya. Jodi mendekatkan kepalanya pada daging nikmat Ana.

Masih tetap menahan pantat Ana ke atas, mulutnya mencium bibir vagina Ana, mencicipi rasa dari istri sahabatnya untuk pertama kalinya. Mulut Ana langsung mengerang merespon, sejenak menikmati sensasi yang diberikan Jodi sebelum kembali meneruskan ‘pekerjaan’ mulutnya. Lidah Jodi melata pada dinding bagian dalam dari vagina Ana, menjilati sari buah gairah yang dikeluarkannya.

Ana merasa bibir Jodi menjepit tombol sensitifnya dan lidahnya bergerak pelan pada sasarannya. Erangan semakin tak terkendali lepas dari mulutnya akibat perlakuan Jodi kali ini. Batang penisnya terlepas keluar dari cengkeraman mulut Ana. Jodi semakin menaikkan pantat Ana, menekan vagina Ana pada wajahnya dan lidahnya semakin bergerak menggila.

Jantung Ana serasa mau meledak, nafasnya terasa berat… sangat dekat…

Jantungnya berhenti berdenyut, orgasmenya datang. Pinggulnya mengejat di wajah Jodi dengan liar. Ana merasa jiwanya melayang entah kemana! Pria ini memberinya sebuah oral seks terhebat yang pernah didapatkan dalam hidupnya!

Akhirnya, Ana kembali ke bumi. Jodi melepaskan pantatnya, mengangkat kepalanya dari selangkangan Ana. Batang penisnya terasa sangat keras, dan nafasnya terdengar memburu tak beraturan. Ana pikir dia tak mungkin dapat menghentikan pria ini sekarang meskipun dia menginginkannya. Jodi naik ke atas sofa, menempatkan dirinya diantara paha Ana, yang tetap Ana biarkan terbentang lebar hanya untuknya.

Terlintas dalam pikirannya jika dia tetap meneruskan ini terjadi, milik Jodi adalah penis kedua yang akan memasuki tubuhnya dalam hidupnya. Sedikit gelembung rasa bersalah melayang dalam benaknya. Yang dengan cepat meletus menguap saat ujung kepala penis Jodi menyentuh bibir vaginanya, membuat sekujur tubuhnya seakan tersengat aliran listrik.

Dengan perlahan Jodi memasukkan penisnya menembus ke dalam tubuh Ana. Pada pertengahan perjalanannya dia menghentikan sejenak gerakannya, menikmati gigitan bibir vagina Ana pada batang penisnya dan tiba-tiba dia menghentakkan kedalam dengan satu tusukan. Dinding vaginanya terbuka menyambutnya, dan pelan-pelan Ana dapat merasakan dirinya menerima sesuatu yang lain memasuki tubuhnya kini. Tubuhnya merinding, perasaan menakjubkan ini merenggut nalarnya.

Jodi mengeluarkan separuh dari batang penisnya dan menghujamkannya kembali seluruhnya ke dalam vagina Ana.

Erangan keduanya terdengar saling bersahutan dan Jodi menahan penisnya sejenak di dalam vagina Ana, meresapi sensasinya. Manahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya, dia menatap ke bawah pada istri sahabatnya ini sambil menggerakkan penisnya keluar masuk dalam vagina Ana dengan gerakan lambat.

Ana pejamkan matanya, mendesah lirih saat dia rasakan kejantanan Jodi keluar masuk dalam tubuhnya. Jodi melihat batang penisnya menghilang lalu muncul kembali dalam daging hangat basah milik Ana lagi dan lagi, dan gerakannya perlahan semakin cepat. Nafas keduanya semakin berat, Jodi bergerak semakin cepat, Ana menggelinjang, mengerang, kakinya terangkat keatas.

Kedua kakinya akhirnya jatuh dibelakang pantat Jodi yang mengayun keluar masuk. Tubuh Jodi menindih tubuh kecil wanita di bawahnya saat dia mengocok vaginanya semakin keras. Dia menciumi leher Ana, dan menghisap lubang telinganya dengan mulutnya, erangan keduanya terdengar mengiringi setiap gerakan tubuh mereka.

Lengan Ana melingkari tubuh Jodi, kukunya tertancap pada punggung Jodi saat kakinya terayun-ayun oleh gerakan pantat Jodi. Mulut Ana menyusuri leher Jodi, mencari bibirnya. Saat bibir mereka bertemu, mereka berciuman untuk pertama kalinya. Lidah Ana merangsak masuk ke dalam mulut Jodi mengiringi batang penisnya yang menggenjot tubuhnya berulang-ulang. Bibir keduanya saling melumat, saling mengerang dalam mulut masing-masing di atas sofa di ruang tengah itu. Sofa itu sedikit berderit akibat gerakan Jodi yang bertambah liar.

Ana dapat merasakan orgasmenya mulai tumbuh, dan dia menghentikan ciumannya, tak mampu menahan erangannya lagi. Mulut mungilnya mengeluarkan erangan yang sangat keras dan semakin keras saat penis keras Jodi semakin melebarkan vaginanya dan Jodi memasukinya bertambah dalam.

Seorang pria baru! Ana tak pernah melakukannya dengan pria lain selain Roy sebelumnya dan pria baru ini melakukannya dengan sangat hebat! Semuanya terasa bergerak cepat. Orgasmenya meledak, Ana mencoba menahan erangannya dengan menggigit bibir bawahnya. Dinding-dinding vaginanya berkontraksi mencengkeram batang penis pria baru ini dengan kuat, dan Ana menghentakkan pinggulnya keatas berlawanan dengan gerakan Jodi di atas tubuhnya, berusaha agar batang penis Jodi tenggelam semakin dalam pada tubuhnya saat ombak orgasme mengambil alih kesadarannya.

Jodi memandangi Ana saat dia dilanda orgasme, masih tetap mengocok penisnya dengan kecepatan yang dia mampu. Dia tak menyangka wanita pemalu dan pendiam ini akan begitu mudah ditaklukannya! Dia merasakan miliknya juga segera tiba, gerakannya semakin dipercepat.

Dalam beberapa tusukan kemudian, dan lalu meledaklah. Sejenak setelah orgasme Ana mereda, orgasme Jodi datang.

Tusukan terakhirnya membuat penisnya terkubur semakin jauh dalam vagina Ana. Dia menggeram, penisnya berdenyut hebat. Semburan demi semburan yang kuat keluar dari ujung penisnya mendarat dalam rahim Ana seakan tanpa jeda.

Ana menggoyangkan pantatnya naik ke atas, memeras semua sperma dari penis Jodi. Jodi tak bisa menahan tubuhnya lebih lama, dia jatuh menindih tubuh Ana di bawahnya, mencoba bernafas dengan susah payah.

Tangan Ana membelai punggung Jodi saat sperma terakhirnya keluar dari penisnya menyirami vaginanya. Keduanya masih berusaha untuk mengatur nafas. Kedua bibir mereka merapat, berciuman dengan lembut. Lidahnya menggelitik rongga mulut Ana dan ciuman mereka berubah menjadi liar saat penis Jodi mulai mengecil dalam vagina Ana. Tangan dan paha Ana mencengkeramnya erat, menahannya agar tetap berada dalam tubuhnya.

Dia mendapatkan pengalaman lain dengan pria ini. Pria kedua yang bercinta dengannya dalam 29 tahun usianya. Akhirnya mereka hentikan ciumannya. Jodi mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi dari vagina Ana. Keduanya mengenakan pakaiannya masing-masing tanpa saling berkata-kata. Ana terlalu malu untuk mengucapkan sesuatu dan Jodi tak tahu harus berkata apa.

********

Roy pulang 30 menit kemudian – dia pulang lebih awal, tapi tak lebih awal (beruntunglah mereka). Ketiganya lalu makan malam, dan Ana tak dapat menyingkirkan pikirannya dari bayangan Jodi sepanjang waktu itu.

Roy dan Jodi kemudian sibuk dengan urusan pria yang tak begitu dimengerti oleh Ana. Dan malam berikutnya, mereka berdua duduk di meja makan bersama Ana. Para pria sedang bermain catur. Ana menghabiskan sepanjang harinya mengasuh bayi mereka. Kapanpun saat dia sedang sendiri, dia tak mampu hentikan dirinya memikirkan pengalamannya bersama Jodi kemarin. Dia merasa gairahnya menyala-nyala sepanjang hari itu, dan dia mempunyai beberapa menit untuk memuaskan dirinya dengan tangannya sendiri.

Saat menuangkan minuman pada suaminya dan Jodi malam itu, dia sangat bergairah, dan sangat basah. Setiap kali dia melirik Jodi, ada desiran halus pada vaginanya. Sekarang dia telah mencoba seorang pria lain, dan dia merasa ketagihan!

Jodi tak jauh beda. Dia bermasturbasi mebayangkan istri sahabatnya ini kemarin malam, sebelum tidur. Bayangan tubuh telanjangnya memenuhi benaknya sepanjang hari. Saat Roy pergi ke kamar mandi, Jodi beringsut mendekati Ana.

“Apa kamu menikmati waktu kita kemarin?” tanyanya berbisik.

“Ya.” Ana tersenyum manis. Sifatnya yang malu-malu membuat birahi Jodi terbakar.

“Apa kamu menginginkannya sekarang?” dia bertanya memastikan. Penisnya sudak mengeras sekarang. Ana terkejut dengan pertanyaannya yang sangat berani itu, malu-malu, lalu mengangguk.

Jodi memutuskan akan sedikit menggodanya. Membuat Ana semakin menginginkannya agar kesempatan mendapatkannya lagi semakin terbuka lebar. Dia menurunkan resleiting celananya dan melepaskan kancingnya, tangannya masuk ke dalam pakaian dalamnya. Dia mengeluarkan penisnya, yang sudah ereksi penuh. Nafas Ana tercekat di tenggorokan, denyutan di vaginanya memberinya sebuah sensasi. Batang penis itu berada dalam tubuhnya kemarin. Dia menginginkannya lagi sekarang.

Mereka mendengar pintu kamar mandi terbuka dan Jodi segara memasukkan penisnya kembali ke dalam celananya. Roy masuk ke dalam ruangan, tak mengira sahabatnya baru saja memperlihatkan penisnya yang ereksi pada istrinya.

Tak lama berselang, entah kenapa dewa kemujuran selalu berpihak pada mereka, Roy lagi-lagi mau ke kamar mandi. Saat dia berdiri dan bergegas ke kamar mandi, vagina istrinya berdenyut membutuhkan penis Jodi. Begitu Roy menghilang dari pandangan keduanya, Jodi langsung bangkit dari kursinya. Mata Ana berbinar terfokus pada tonjolan di celana Jodi saat mereka mendengar pintu kamar mandi ditutup.

Dia langsung menurunkan resleitingnya, dan mengeluarkan batang penisnya. Dengan cekatan Jodi mengocok penisnya sampai ereksi penuh, sangat dekat di wajah Ana. Jodi berdiri dei depan Ana, dan Ana langsung berlutut di hadapan sahabat suaminya.

Kepala penisnya menyentuh kulit pipinya, dan perlahan bergerak ke mulutnya. Saat Jodi merasa bibir lembut Ana menyentuh ujung kepala penisnya, dia merasa mulut itu membuka.

Segera saja kepala penis itu lenyap ke dalam mulut Ana, dan Jodi melihat bibir itu bergerak membungkus seluruh batang penisnya. Tangannya membelai rambut panjang Ana dengan lembut, menahan kepalanya saat seluruh bagian batang penisnya lenyap dalam mulut Ana.

Kepalanya segera bergerak maju mundur pada batang penis itu, suara basah dari hisapan mulutnya segera terdengar.

Kembali, mereka mendengar pintu kamar mandi dibuka, dan Jodi mengeluarkan penisnya dari mulut Ana dengan cepat. Agak kesulitan dia memasukkan penisnya kembali dalam celananya dan segera duduk kembali di kursinya, menutupi perbuatan mereka. Roy duduk dan memberi Ana ciuman kecil, tak tahu kalau istrinya baru saja mendapatkan sebuah batang penis yang lain dalam mulutnya.

Mereka kembali mendapatkan kesempatan sekali lagi di malam itu, dan mereka berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin. Bayi mereka menangis di lantai atas, Roy berinisiatif untuk pergi melihatnya. Ana lebih dari senang mengijinkannya. Dia sangat menginginkan penis itu, tapi dia tak mampu berbuat apa-apa. Meskipun mendapatkannya di dalam mulutnya tak mampu meredakan gairahnya.

Mereka dapat mendengar bunyi langkah kaki Roy yang menaiki tangga, dan Ana langsung berdiri. Dia tak pernah se agresif ini! Tapi ke’hausannya’ akan penis itu mampu merubah tabiatnya. Hanya sekedar untuk segera melihatnya lagi! Dia langsung berlutut di antara paha Jodi, dan Jodi segera membukanya untuknya…

Tangan mungilnya dengan cekatan melepaskan kancing dan resleitingnya, dan dia langsung membukanya dalam sekejap. Ana meraih ke dalam celana dalam Jodi dan mengeluarkan penis kerasnya. Vaginanya langsung basah hanya dengan memandangnya saja. Tangannya yang kecil mengocoknya, saat lidahnya menjilati dari pangkal batang penis Jodi hingga ke ujung.

Sekali lagi, dia kembali memasukkannya ke dalam mulutnya. Menghisapnya dengan rakus hingga mengeluarkan bunyi, tak menghiraukan resiko kepergok suaminya. Jodi mendengarkan dengan seksama gerakan dari lantai atas, memastikan Roy tidak turun ke bawah.

Jodi menatapnya. Bibirnya membungkus batang penisnya dengan erat, kepala penisnya tampak bekilatan basah terkena lampu ruangan ini saat itu keluar dari mulutnya, mata Ana terpejam menikmati. Dia ternyata begitu pintar memberikan blow job! Jodi sangat ingin menyetubuhi wanita ini, meskipun hanya sesaat.

Gairahnya sudah tak terbendung lagi, dan dia memegang pipi Ana, batang penisnya keluar dari mulutnya. Jodi berdiri, penisnya mengacung tegang, dan Ana berdiri bersamaan, memandangnya dengan api gairah yang sama. Jodi menciumnya, lembut, melumat bibirnya. Dia menciumnya lagi, dan lidah mereka saling melilit. Lalu ciuman itu berakhir. Jodi memutar tubuh Ana membelakanginya. Ana merasakan tangan Jodi berada pada vaginanya, berusaha melepaskan kancing celananya.

“Jangan…” desahan lirih keluar dari mulutnya. Dia tak tahu kenapa kata itu keluar dari mulutnya saat dia ingin mengucapkan kata ‘ya’. Celananya jatuh hingga lututnya, memperlihatkan pantatnya yang dibungkus dengan celana dalam katun berwarna putih. Jodi merenggut kain itu dan langsung menyentakkannya ke bawah, membuat pantat Ana terpampang bebas di hadapannya. Jodi masih dapat mendengar suara gerakan di lantai atas jadi dia tahu dia aman untuk beberapa saat, dia hanya perlu memasukkan penisnya ke dalam vaginanya, walaupun untuk se detik saja!

Nafas keduanya memburu, dan Ana sedikit menundukkan tubuhnya ke depan, tangannya bertumpu pada meja makan, membuka lebar kakinya. Jodi jauh lebih tinggi darinya, penisnya berada jauh di atas bongkahan pantatnya. Dia sedikit menekuk lututnya agar posisinya tepat. Dia semakin menekuk lututnya, sangat tidak nyaman, tapi dia sadar kalau dia terlalu tinggi untuk Ana. Dia tahu dia akan merasa kesulitan dalam posisi ini, tapi hasratnya semakin mendesak agar terpenuhi segera.

Dia menggerakkan pinggulnya ke depan, ujung kepala penisnya menyentuh bibir vaginanya. Ana sudah teramat basah! Dan itu semakin mengobarkan api gairah Jodi. Saat bibir vagina Ana sedikit mencengkeram ujung kepala penisnya, Jodi tahu jalan masuknya sudah tepat. Dia mendorong ke depan. Ana menghisapnya masuk ke dalam, separuh dari penisnya masuk ke dalam dengan cepat.

Ana mendesah, merasa Jodi memasukinya. Jodi mencengkeram pantat Ana dan memaksa memasukkan penisnya semakin ke dalam. Batang penisnya sudah seluruhnya terkubur ke dalam cengkeraman hangatnya. Jodi mulai menyetubuhinya dari belakang, menarik penisnya separuh sebelum mendorongnya masuk kembali, lagi dan lagi. Serasa berada di surga bagi mereka berdua. Jodi berada di dalam vaginanya hanya beberapa detik, tapi bagi keduanya itu sudah dapat meredakan gelora api gairah yang membakar.

Tiba-tiba Jodi mendengar gerakan dari lantai atas. Ana tak menghiraukannya, dia sudah tenggelam jauh dalam perasaannya. Jodi mengeluarkan penisnya dari vagina Ana. Sebenarnya Ana ingin teriak melampiaskan kekesalannya, tapi segera dia sadar akan bahaya yang mengancam mereka berdua, segera saja dia menarik celana dan celana dalamnya sekaligus ke atas. Saat Roy datang, mereka berdua sudah duduk kembali di kursinya masing-masing, gusar.

Jodi dan Ana menghabiskan sisa malam itu dengan gairah yang tergantung. Saat malam itu berakhir, Jodi segera bergegas pergi ke kamarnya dan langsung mengeluarkan penisnya. Hanya dibutuhkan 3 menit saja baginya bermasturbasi dan legalah…

Tapi bagi Ana, tidaklah semudah itu. Kamar tidurnya berada di lantai yang berlainan dengan kamar tamu yang dihuni Jodi, dan dia tak punya kesempatan untuk melakukan masturbasi. Bahkan Roy tak mencoba untuk bercinta dengannya malam itu! Seperempat jam ke depan dilaluinya dengan resah. Ana memberi beberapa menit lagi untuk suaminya sebelum dia tak mampu membendungnya lagi.

Dia turun dari tempat tidur, setelah memastikan suaminya sudah tertidur lelap. Dia mengendap-endap menuju ke kamar tamu. Malam itu dia hanya memakai kaos putih besar hingga lututnya dan celana dalam saja untuk menutupi tubuh mungilnya.

Dengan hati-hati dia membuka pintu kamar Jodi, menyelinap masuk, dan menutup perlahan pintu di belakangnya. Jodi sudah tertidur beberapa menit yang lalu. Ana berdiri di samping tempat tidur, memandang pria yang tertidur itu, memutuskan bahwa dia akan melakukannya. Ini tak seperti dirinya! Dia tak pernah seagresif ini! Dia tak pernah berinisiatif! Tapi sekarang, terjadi perubahan besar.

Ditariknya selimut yang menutupi tubuh Jodi, Jodi tergolek tidur di atas kasur hanya memakai celana dalamnya. Ana mencengkeram bagian pinggirnya dan dengan cepat menariknya turun hingga lututnya, membebaskan penis Jodi yang masih lemas. Dengan memandangnya Ana merasakan desiran halus pada vaginanya. Dia tak percaya Jodi tak terbangunkan oleh perbuatannya tadi! Yah, baiklah, dia tahu bagaimana cara membangunkannya.

Ana duduk di samping Jodi, dengan perlahan membuka kaki Jodi ke samping. Tangan mungilnya meraih penis Jodi yang masih lemas menuju ke mulutnya. Rambut panjangnya jatuh tergerai di sekitar pangkal paha Jodi. Jodi setengah bangun, merasa nyaman. Penisnya membesar dalam mulut Ana, dan sebelum ereksi penuh, dia akhirnya benar-benar terjaga. Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi – istri sahabatnya sedang menghisap penisnya!

Dia mendesah, tangannya meraih ke bawah dan mengelus rambut panjang Ana saat dengan pasti penisnya semakin mengeras dalam mulut Ana. Merasakan penisnya yang semakin membesar dalam mulutnya membuat celana dalam Ana basah, dan dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun. Dia menghisap dengan berisik, lidahnya menjalar naik turun seperti seorang professional.

Jodi dapat mendengar bunyi yang dikeluarkan mulut Ana saat menghisap penisnya, dan dia dapat melihat bayangan tubuh Ana yang diterangi cahaya bulan yang masuk ke dalam kamarnya yang gelap. Ana sedang memberinya blow job yang hebat. Untunglah dia bermasturbasi sebelum tidur tadi, kalau tidak pasti dia tak akan dapat bertahan lama.

Ana tak mampu menahannya lagi. Dia ingin vaginanya segera diisi. Dia sangat terangsang, dia sangat membutuhkan penis itu dalam vaginanya seharian tadi. Dikeluarkannya penis Jodi dari dalam mulutnya, dan berdiri dengan bertumpukan lututnya di atas tempat tidur itu. Tangannya menarik bagian bawah kaosnya ke atas dan menyelipkan kedua ibu jarinya di kedua sisi celana dalamnya dan mulai menurunkannya. Diangkatnya salah satu kakinya untuk melepaskan celana dalam itu dari kakinya. Kaki yang satunya lagi dan kemudian merangkak naik ke atas kasur setelah menjatuhkan celana dalamnya ke atas lantai. Nafasnya sesak, menyadari apa yang menantinya.

Diarahkannya batang penis Jodi ke atas dengan tangannya yang kecil dan bergerak ke atas Jodi, memposisikan vaginanya di atasnya. Jodi dapat merasakan bibir vagina Ana yang basah menyentuh ujung kepala penisnya saat Ana mulai menurunkan pinggulnya.

Daging dari bibir vaginanya yang basah membuka dan kepala penis Jodi menyelinap masuk. Ana mengerang lirih, tubuhnya yang disangga oleh kedua lengannya jadi agak maju ke depan. Ana semakin menekan ke bawah, membuat keseluruhan batang penis Jodi akhirnya tenggelam ke dalamnya.

Erangan Ana semakin terdengar keras. Dia merasa sangat penuh! Jodi benar-benar membukanya lebar! Ana semakin menekan pinggulnya ke bawah dan dia mulai menciumi leher Jodi, berusaha menahan Jodi di dalam tubuhnya. Bibir mereka bertemu dan saling melumat dengan bernafsu. Lidah Ana menerobos masuk ke dalam mulut Jodi, menjalar di dalam rongga mulutnya saat dia tetap menahan batang penis Jodi agar berada di dalam vaginanya.

Jodi membalas lilitan lidah Ana, tangannya bergerak masuk ke balik kaos yang dipakai Ana, bergerak ke bawah tubuhnya hingga akhirnya tangan itu mencengkeram bongkahan pantat Ana. Tangannya mengangkat pantat Ana ke atas, membuat tubuhnya naik turun di atasnya – Ana tetap tak membiarkan batang penis Jodi teangkat terlalu jauh dari vaginanya!

Tak menghiraukan keberadaan Roy yang masih terlelap tidur di kamarnya, mereka berdua berkonsentrasi terhadap satu sama lainnya. Tangan Jodi naik ke punggung Ana, menarik kaos yang dipakai Ana bersamanya. Ciuman mereka merenggang, Ana mengangkat tubuhnya, tangannya mengangkat ke atas saat Jodi melepaskan kaosnya lepas dari tubuhnya. Payudaranya terbebas. Jodi melihatnya untuk pertama kalinya. Di dalam keremangan cahaya, Jodi masih dapat menangkap keindahannya. Payudaranya yang tak begitu besar dengan putting susu yang keras menantang, dan dia menggoyangkannya dihadapan Jodi, menggodanya.

Jodi mengangkat tubuhnya, tangannya yang besar menahan punggung Ana saat dia menghisap putingnya ke dalam mulutnya. Ana menggelinjang kegelian saat lidahnya bergerak melingkari sebelah payudaranya sebelum mencium yang satunya lagi. Pada waktu yang bersamaan Jodi mengangkat pantatnya, masih berusaha agar tetap tenggelam dalam vaginanya, tapi bergerak keluar masuk dengan pelan. Tangannya meremas payudara Ana yang bebas, sedangkan mulutnya terus merangsang payudara yang satunya dengan mulutnya.

Ana memandang Jodi yang merangsang payudaranya, tangannya membelai rambut Jodi dengan lembut. Ana merasa penis Jodi bergerak keluar sedikit tapi tak lama kemudian masuk kembali ke dalam vaginanya. Dia merasa sangat nyaman, sangat berbeda di dalam tubuhnya. Dia mulai menggoyang, mengimbangi kocokan Jodi yang mulai bertambah cepat.

Jodi melepaskan mulut dan tangannya dari payudara Ana dan rebah kembali ke atas kasur. Ana mulai mengangkat pinggulnya naik ke atas hingga batang penis Jodi nyaris terlepas ke luar seluruhnya sebelum menghentakkan pinggulnya ke bawah lagi. Tangan Jodi kembali pada pantat Ana, meremasnya sambil memandangi wanita yang telah menikah ini menggoyang tubuhnya tanpa henti. Dengan tanpa bisa dibendung lagi erangan demi erangan semakin sering terdengar keluar dari mulut Ana.

Orgasme yang sangat dinantikannya seharian ini mulai terbangun dalam tubuhnya. Dengan meremas pantatnya erat, Jodi menggerakkan tubuh Ana naik turun semakin keras dan keras. Hentakan tubuh mereka saling bertemu. Nafas Ana semakin berat, Penis Jodi menyentak dalam tubuhnya berulang kali.

Dengan cepat orgasmenya semakin mendekat. Ana mempercepat kocokannya pada penis Jodi, menghentakkan bertambah cepat seiring orgasmenya yang mendesak keluar. Ana tak mampu membendungnya lebih lama lagi, pandangannya mulai menjadi gelap. Jantungnya berdegup semakin kencang, otot vaginanya berkontraksi, seluruh sendi tubuhnya bergetar saat dia keluar dengan hebatnya. Mulutnya memekik melepaskan himpitan yang menyumbat aliran nafasnya.

Melihat pemandangan itu gairah Jodi semakin memuncak, dia tak memberi kesempatan pada Ana untuk menikmati sensasi orgasmenya. Diangkatnya tubuh mungil wanita itu, dan membaringkan di sampingnya. Dia bergerak ke atas tubuh Ana dan Ana membuka pahanya melebar menyambutnya secara refleks.

Jodi memandangi kepala penisnya yang menekan bibir vagina Ana. Dengan pelan dia mulai masuk, dan mendorongnya masuk ke dalam lubang hangatnya. Ana mengangkat kakinya ke udara, membukanya lebar lebar untuknya. Jodi menahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya.

Jodi memberinya satu dorngan yang kuat. Ana memekik, ombak kenikmatan menggulungnya saat batang keras itu memasuki tubuhnya. Jodi mulai menyetubuhinya tanpa ampun, Ana telah sangat membakar gairahnya. Jodi mengocokkan penisnya keluar masuk dalam vagina istri sahabatnya yang berada di bawah tubuhnya dengan cepat, kedua kaki Ana terayun-ayun di atas pantatnya yang menghentak.

Tempat tidur sampai bergoyang karena hentakan Jodi. Ana menggigit bibirnya untuk meredam erangannya yang semakin bertambah keras.

Jodi mulai kehilangan kontrol. Penisnya keluar masuk dalam vagina Ana sebelum akhirnya, dia menarik keluar batang penisnya dengan bunyi yang sangat basah.

Jodi mengerang, batang penisnya berdenyut hebat dalam genggaman tangannya. Sebuah tembakan yang kuat dari cairan kental putih keluar dari ujung kepala penisnya dan menghantam perut Ana, beberapa darinya bahkan sampai di payudaranya.

Ana menarik nafas, dadanya terasa sesak saat dia melihat tembakan demi tembakan sperma yang kuat keluar dari penis Jodi, dan mendarat di atas perutnya. Terasa sangat panas pada kulit perutnya, tapi semakin membakar gairahnya menyadari bahwa itu bukan semburan sperma suaminya, tapi dari seorang pria lain.

Akhirnya, sperma terakhir menetes dari penis Jodi, menetes ke atas rambut kemaluan Ana yang terbaring di depannya dengan kaki terpentang lebar. Dengan mata yang terpejam, Ana tersenyum puas.

“Aku membutuhkannya” bisiknya. Mereka terdiam beberapa saat meredakan nafas yang memburu sebelum akhirnya mulai membersihkan tubuh basah mereka. Jodi mencium dengan lembut bibir Ana yang tersenyum.

Ana memakai kaosnya dan menggenggam celana dalamnya dalam tangan, melangkah keluar dari kamar itu dengan perasaan yang sangat lega.

********

Jodi bangun di keesokan harinya. Peristiwa semalam langsung menyergap benaknya, penisnya mulai mengeras. Dikeluarkannya batang penisnya dan perlahan mulai mengocoknya.

Dia merasa sangat senang saat mendengar ada seseorang yang sedang mandi. Dimasukkannya penisnya kembali kedalam celana dalamnya, bergegas memakai celana jeansnya dan bergegas keluar kamar dengan bersemangat, turun ke lantai bawah.

Dia berharap yang sedang mandi adalah Roy dan Ana ada di lantai bawah. Dia mendengar seseorang sedang membuat kopi di dapur. Dia segera ke sana dan ternyata…

Ana masih dengan pakaian yang dikenakannya malam tadi, sebuah kaos besar hingga lutut, dan sebuah celana dalam saja di baliknya. Dia menoleh saat mendengar ada yang mendekat, dan langsung tersenyum saat mengetahui siapa yang datang. Terasa ada desiran halus di vaginanya saat memandang Jodi.

Ana terkejut saat tangan Jodi melingkar di pinggangnya memeluknya erat dan mencium bibirnya. Lalu Ana sadar ada seseorang yang sedang mandi di lantai atas dan Roy lah yang sedang berada di kamar mandi itu. Bibirnya membalas lumatan Jodi dengan menggebu saat tangan Jodi menyusup ke dalam kaosnya untuk menyentuh payudaranya.

Ana melenguh di dalam mulut Jodi yang memeluknya merapat ke tubuhnya. Desiran gairah memercik dari payudaranya langsung menuju ke vaginanya, membuatnya basah. Wanita mungil itu tak berdaya dalam dekapan Jodi, tangan Ana melingkari leher Jodi.

Mereka berciuman dengan penuh gairah, lidah saling bertaut, perlahan Jodi mendorong tubuh Ana merapat ke dinding. Tangannya meremas bongkahan pantat Ana di balik kaosnya. Dan Ana sangat merasakan tonjolan pada bagian depan celana jeans Jodi yang menekan perutnya.

Ciuman Ana turun ke leher Jodi, lidahnya melata menuju putting Jodi. Ana membiarkan Jodi mengangkat tubuhnya ke atas meja, memandangnya dengan pasif saat Jodi menyingkap kaosnya hingga dadanya. Ana mengangkat kakinya bertumpu pada tepian meja, mempertontonkan celana dalam putihnya.

Vaginanya berdenyut tak terkontrol, menantikan apa yang akan terjadi berikutnya. Jodi berlutut di hadapannya, dia dapat mencium aroma yang kuat dari lembah surganya saat hidungnya bergerak mendekat.

Perlahan diciumnya vagina Ana yang masih tertutupi kain itu, Ana mendesah, kenikmatan mengaliri darahnya. Untuk pertama kalinya, Ana merasa gembira saat Roy berada lama di dalam kamar mandi!

Dengan tak sabar, tangannya menuju ke pangkal pahanya. Jodi hanya menatapnya saat tangan Ana menarik celana dalamnya sendiri ke samping, memperlihatkan rambut kemaluannya, dan kemudian bibir vaginanya yang kemerahan.

Ana menatap pria yang berlutut di antara pahanya, api gairah tampak berkobar dalam matanya, menahan celana dalamnya ke samping untuknya. Jodi menatap matanya seiring bibirnya mulai mencium bibir vaginanya. Membuat lebih banyak desiran kenikmatan mengguyur tubuhnya dan dia mendesah melampiaskan kenikmatan yang dirasakannya.

Lidah Jodi mulai menjilat dari bagian bawah bibir vagina Ana sampai ke bagian atasnya, mendorong kelentitnya dengan ujung lidahnya saat dia menemukannya. Diselipkannya lidahnya masuk ke dalam lubang vaginanya, mersakan bagaimana rasanya cairan gairah Ana.

Dihisapnya bibir vagina itu ke dalam mulutnya dan dia mulai menggerakkan lidahnya naik turun di sana, membuat Ana semakin basah.

Desahannya terdengar, menggoyangkan pinggulnya di wajah Jodi. Jodi melepaskan bibirnya, lidahnya bergerak ke kelentitnya. Dirangsangnya tonjolan daging sensitif itu menggunakan lidahnya dalam gerakan memutar.

Ana menaruh kakinya pada bahu Jodi, duduknya jadi tidak tenang. Tiba-tiba, Jodi menghisap kelentitnya ke dalam mulutnya, menggigitnya diantara bibirnya.

Ana memekik agak keras saat serasa ada aliran listrik yang menyentak tubuhnya. Lidah Jodi bergerak berulang-ulang pada kelentit Ana yang terjepit diantara bibirnya, tahu bahwa titik puncak Ana sudah dekat. Dilepaskannya kelentit itu dari mulutnya dan tangannya menggantikan mengerjai kelentit Ana dengan cepat.

“Oh Tuhan… ” bisiknya mendesah, merasakan orgasmenya mendekat. Jari Jodi bergerak tanpa ampun, pinggul Ana terangkat karenanya. Ana menggigit bibirnya berusaha agar suara jeritannya tak terdengar sampai kepada suaminya yang berada di kamar mandi saat orgasmenya datang dengan hebatnya. Dadanya sesak, nafasnya terhenti beberapa saat, dinding-dinding vaginanya merapat.

Kedua kakinya terpentang lebar di belakang kepala Jodi. Ana mendesah hebat, akhirnya nafasnya kembali mengisi paru-parunya mengiringi terlepasnya orgasmenya.

Jodi berdiri dan langsung mengeluarkan penisnya. Ana memandang dengan lapar pada batang penis dalam genggaman tangan Jodi. Sebelah tangan Ana masih memegangi celana dalamnya ke samping saat tangannya yang satunya lagi meraih batang penis Jodi. Tangan kecil itu menggenggamnya saat Jodi maju mendekat.

Dengan cepat Ana menggesek-gesekkannya pada bibir vaginanya yang basah, berhenti hanya saat itu sudah tepat berada di depan lubang masuknya. Mereka berdua mendengarkan dengan seksama suara dari kamar mandi di lantai atas yang masih terdengar.

Jodi melihat ke bawah pada kepala penisnya yang menekan bibir vagina Ana.

Jodi mendorong ke depan dan menyaksikan bibir itu membuka untuknya, mengijinkannya untuk masuk. Desahan Ana segera terdengar saat dia mersa terisi. Jodi terus mendorong, vagina Ana terus menghisapnya sampai akhirnya, Jodi berada di dalamya dalam satu dorongan saja.

Ana sangat panas dan mencengkeramnya, dan Jodi membiarkan penisnya terkubur di dalam sana untuk beberapa saat, meresapi perasaan yang datang padanya. Tangan Ana masih menahan celana dalamnya ke samping, tangan yang satunya meraih kepala Jodi mendekat padanya.

Lidahnya mencari pasangannya dalam lumatan bibir yang rapat. Dengan pelan Jodi menarik penisnya. Dia mendorongnya masuk kemabali, keras, dan Ana mengerang dalam mulutnya seketika. Tubuh mereka saling merapat, kaki Ana terjuntai terayun dibelakang tubuh Jodi dalam tiap hentakan.

Roy yang masih berada di kamar mandi tak mengira di lantai bawah penis sahabatnya sedang terkubur dalam vagina istrinya.

Sementara itu Ana, sedang berada di ambang orgasmenya yang lain. Penis pria ini menyentuhnya dengan begitu berbeda! Terasa sangat nikmat saat keluar masuk dalam tubuhnya seperti itu! Dia orgasme, melenguh, melepaskan ciumannya.

Jodi mundur sedikit dan melihat batang penisnya keluar masuk dalam lubang vaginanya yang kemerahan, tangannya yang kecil menahan celana dalamnya jauh-jauh ke samping yang membuat Jodi heran karena kain itu tak robek. Dia mulai menyutubuhinya dengan keras, menyadari kalau mungkin saja dia tak mempunyai banyak waktu lagi.

Jika Roy masuk ke sudut ruangan itu, dia akan melihat ujung kaki istrinya yang terayun dibelakang pantat Jodi. Celana jeans Jodi merosot hingga mata kakinya, celana dalamnya berada di lututnya, dan pantatnya mengayun dengan kecepatan penuh diantara paha Ana yang terbuka lebar. Roy mungkin mendengar suara erangan kenikmatan istrinya.

Jodi terus mengocok, dia dapat merasakan kantung buah zakarnya mengencang dan dia tahu itu tak lama lagi. Dia menggeram, memberinya beberapa kocokan lagi sebelum dilesakkannya batang penisnya ke dalam vagina wanita bersuami itu dan menahannya di dalam sana.

Dia menggeram hebat, penisnya menyemburkan spermanya yang panas di dalam sana. Begitu banyak sperma yang tertumpah di dalam vagina Ana.

Erangan keduanya terdengar saling bersahutan untuk beberapa saat hingga akhirnya mereka tersadar kalau suara dari dalam kamar mandi sudah berhenti, dan tak menyadari sudah berapa lama itu tak terdengar.

Bibir Jodi mengunci bibirnya dan mereka saling melumat untuk beberapa waktu seiring kejantanan Jodi yang melembut di dalam tubuhnya. Kemudian mereka saling merenggang dan Jodi mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi itu dari vagina Ana. Dengan cekatan dia mengenakan pakaiannya kembali. Ana membiarkan celana dalamnya seperti begitu. Dia merasa celananya menjadi semakin basah saat ada sperma Jodi yang menetes keluar dari vaginanya saat dia berdiri.